Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

BAGAIMANA CARA MENGATASI BULLYING? {BELAJAR DARI NICK VUJICIC}

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali PENDAHULUAN Aku tidak punya tangan dan kaki seperti orang lain pada umumnya. Tapi, aku bersyukur masih punya drum stick kecil ini (Nick menunjuk pada sepotong daging berbentuk ibu jari kaki mungil yang menempel di pinggul kiri). Orang-orang takut melihat ku pertama kali. Dulu aku sangat malu dengan keadaanku ini, aku merasa sangat sendirian dan tertolak. Di awal-awal sekolah, aku sering mendapat bullying. Banyak anak-anak datang mendekat, mengejek dan merendahkan ku. Mereka berkata: “Hai Nick kamu tidak bagus, Nick menyerah saja, Nick kamu tidak akan mendapatkan pekerjaan, Nick kamu tidak akan bisa menikah, Nick kamu bahkan tidak bisa memegang tangan istrimu. Ayah macam apa kamu Nick, apabila tidak bisa menggendong anakmu ketika mereka menangis? Nick kamu sendirian. Tentu orangtua mu akan memelukmu, tapi pelukan mereka tidak akan bisa menyembuhkan kamu Nick.” Dulu aku berpikir bahwa mungkin benar apa kata  mereka. Aku tidak mungkin bisa mel

SUDAHKAH KITA BERDOA HARI INI?

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali Doa adalah kata yang sering diucapkan oleh kita orang Kristen, tapi juga mungkin paling sering kita abaikan. Dalam percakapan sehari-hari kita pasti sering mendengar seseorang meminta didoakan oleh teman, saudara ataupun rekan kerja. Doa adalah bentuk keintiman kita dengan Tuhan, tanpa doa kita mati ya, mati secara rohani. Doa hakikatnya adalah berelasi dengan Tuhan. Doa tak harus selalu dalam bentuk yang komunal (berdoa bersama-sama dalam gereja) kita bisa berdoa dalam segala situasi, entah sedang bekerja, berjalan atau melakukan aktivitas apa saja, kita bisa angkat hati kita keatas, kepada Tuhan dan berbicara kepadaNya. Nasihat rasul Paulus ini kiranya menjadi pedoman bagi kita : "Lakukanlah semuanya itu sambil berdoa untuk minta pertolongan dari Allah. Pada setiap kesempatan, berdoalah sebagaimana Roh Allah memimpin kalian." Efesus 6:18a (BIMK). Teman-teman setelah mendengar renungan ini, pertanyaan bagi saudara dan saya, sudah

CREDO UT INTELLIGAM

Oleh : Papa Ma Kuru  1. Pikiran manusia terbatas, tetapi tidak berarti logika (hukum-hukum logika yang berlaku pada manusia) tidak berlaku pada Allah. Hukum kontradiksi berlaku yang berlaku pada manusia tidak berbeda dengan hukum kontradiksi yang berlaku pada Allah. Tidak ada perbedaan antara logika Allah dan logika manusia. 2. “Credo” dalam ‘Credo ut intelligam ’-nya Agustinus dan Anselmus tidak berarti bahwa logika tidak berlaku pada awal iman. Iman antara lain berimplikasi penerimaan terhadap proposisi tertentu sebagai benar. Tanpa pemahaman, tidak ada penerimaan terhadap proposisi tertentu. Tanpa logika tidak ada pemahaman. "Intelligam" dalam ungkapan tersebut berarti orang tidak hanya mendengar apa yang benar dan mempercayainya, tetapi ia mampu menurunkan proposisi yang diimaninya dari kitab suci. Analoginya adalah ketika seorang siswa sekolah menengah diberitahu bahwa sebuah segitiga yang sisi-sisinya 3, 4, dan 5 inchi adalah segitiga siku-siku, dia pahami

DIBUTUHKAN IMAN YANG LEBIH BESAR UNTUK MENJADI ATHEIS

Pdt Stephen Tong pernah berkata bahwa, "Menjadi seorang atheis sebenarnya membutuhkan iman yang jauh lebih besar dari theis untuk menjelaskan alam semesta ini dan segala realitasnya". Apakah pernyataan seperti ini bisa diterima? Menurut saya sebenarnya pernyataan seperti ini tidak unik berasal dari Pdt. Stephen Tong. Banyak apologet dan teolog Kristen, e.g. Ravi Zacharias, dll. juga menyatakan hal yang sama.  Pernyataan itu benar. Memang menjadi ateis dibutuhkan iman yang lebih besar dari pada menjadi teis [mempercayai keberadaan Allah] karena:  1. Dari sisi evidensial, membuktikan ketidak-beradaan Allah jauh lebih sulit dari pada membuktikan keberadaan-Nya. Misalnya, untuk menyangkal bahwa Allah mutlak tidak ada, seorang ateis haruslah menyelidiki dan mengeksplorasi seluruh jagat raya ini, dan sesudahnya baru boleh mengambil kesimpulan bahwa Allah tidak ada. Tetapi tentu saja tak satu pun orang ateis yang pernah melakukan hal ini, sehingga jika disimpulkan bahwa Allah tak a

"BANGUNLAH RUMAH-KU"

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali Nats : Mazmur 27:4 (TB) Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.  Pendahuluan : Shalom teman-teman pembaca yang budiman, di artikel kali ini saya ingin sharing tentang pelayanan di Gereja kami,  Gereja Baptis Internasional Batam.  Saya berharap melalui tulisan ini, Roh Kudus mengetuk pintu hati-hati teman-teman sekalian. 1. Awal Mula Bergabung Saya bergabung dengan gereja ini pada tahun 2015, saat itu saya masih kuliah Theologi di STT IKAT Batam. Kebetulan Gembala gereja ini adalah dosen bahasa Inggris di kampus saya. Awalnya kami (sejak saya bergabung) beribadah di sebuah ruko di kawasan Imperium, bilangan Batam Center. Saat itu jumlah jemaat tetap masih agak banyak (ya setidaknya lebih banyak dari sekarang), dan beberapa orang dari jemaat tersebut adalah WNA  yang kebetulan sedang bekerja di Batam.  Seiring berjalannya waktu, jemaat-

BENARKAH BAHWA YANG DISALIB ITU BUKAN YESUS? [TANGGAPAN APOLOGETIK TERHADAP PENYANGKALAN PENYALIBAN YESUS]

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali PENGANTAR Berdiri sebagai sebuah negara besar yang majemuk, yang di dalamnya memuat sejumlah agama dan kepercayaan yang beragam, Indonesia tak jarang menghadapi gesekan kepercayaan antara satu dengan yang lain. Gesekan itu bisa meledak menjadi konflik horizontal yang besar seperti yang terjadi di Ambon Maluku beberapa tahun silam, ataupun hanya sekedar percikan- percikan kecil, berupa perdebatan-perdebatan di dinding-dinding sosial media. Perdebatan agama di Indonesia memang sudah menjadi hal yang lumrah dan bersifat musiman. Seperti biasa iman dan kepercayaan Kristiani memang sering menjadi samsak hidup bagi polemikus-polemikus dari pihak sebelah, terutama pada bulan Desember atau April seperti ini. Pada bulan Desember isu kontroversial yang diangkat biasanya adalah perihal tanggal pasti kelahiran Yesus. Sedangkan di bulan April isunya tak jauh-jauh dari seputar "Benarkah bahwa yang disalib itu bukan Yesus?". 1.  SERANGAN DARI LU

APAKAH PRIBADI YESUS MEMPUNYAI POTENSI UNTUK BERDOSA?

Dikutip dari group Studi Refomed MYM Pribadi Yesus tidak memiliki potensi untuk berdosa, karena itu adalah Pribadi Logos (Pribadi Kedua Tritunggal). Allah tak memiliki potensi untuk berdosa. Yang menjadi pertanyaan sesungguhnya adalah natur kemanusiaan Yesus, apakah memiliki potensi untuk jatuh atau tidak. Ada perdebatan antara yang memegang peccabillity vs impeccabillity. Impeccabillty percaya bahwa kemanusiaan Yesus sama sekali tak punya potensi untuk berdosa. Tapi, problemnya adalah, bagaimana pencobaan yang dialami Yesus adalah sungguh-sungguh pencobaan jika tak ada potensi untuk jatuh. Kalau peccabillity berkata bahwa Yesus punya potensi untuk berdosa, dan oleh karenanya pencobaan yang dialami-Nya benar-benar dirasa sebagai pencobaan. Tetapi walaupun ada potensi untuk jatuh, mustahil Yesus jatuh, karena Dia juga memiliki natur ilahi pada saat yang sama. Jadi, walaupun ada potensi, tetapi potensi itu mustahil terealisasi.  Saya lebih memegang posisi peccabillity, dan m

PERBEDAAN TEORI PENGETAHUAN ALLAH DAN MANUSIA MENURUT CLARK DAN VAN TIL

Dikutip dari group Studi Refomed MYM Perbedaan Van Til dan Clark terletak pada relasi antara pengetahuan Allah dan manusia. Clark berkata bahwa dalam pengertian tertentu pengetahuan Allah dan manusia bersifat identik, sedangkan Van Til berkata bahwa pengetahuan Allah dan manusia tidak identik, karena pengetahuan manusia bersifat derivative. Artinya pengetahuan Allah adalah yang asli (archetype) sedangkan pengetahuan manusia adalah tiruannya (ectype). Lebih tepatnya, pandangan Clark adalah bahwa kalau sesuatu itu diketahui oleh manusia, maka yang diketahui oleh manusia itu pasti diketahui Allah (itu titik identiknya). Kalau ternyata yang katanya diketahui manusia itu tidak diketahui Allah, maka menurut Clark berimplikasi pada dua kemungkinan : manusia sebenarnya tidak tahu, atau Allah yang tidak tahu. Bagi Clark perbedaan antara archetype dan ectype sama sekali tidak relevan.

ARGUMENTASI KOSMOLOGIS APOLOGETIKA CLASSICAL

Argumen Kosmologis berangkat dari adanya hukum sebab akibat di dalam dunia ini, lalu menyimpulkan bahwa tentu ada penyebab utama yang tidak disebabkan, dan penyebab utama itu adalah Allah.  Argumen ini diambil oleh Thomas Aquinas dari teori Aristoteles tentang penggerak yang tidak digerakkan. Menurut Aristoteles semua benda sedang bergerak. Benda-benda angkasa sedang bergerak. Lalu dia memikirkan mengenai apa yang menggerakkan benda-benda itu. Dia menyimpulkan bahwa ada semacam zat ether yang menjadi penggerak. Namun ether ini pasti memiliki penggerak dibaliknya, lalu penggerak itu juga pasti memiliki penggerak lainnya dan seterusnya sampai tidak berhingga. TETAPI, jika masalah gerakan dan penggerak yang dibaliknya itu tak berhingga, maka gerakan menjadi mustahil. Oleh karenanya, harus ada penggerak yang tidak digerakkan (unmoved mover) yang menjadi penggerak utama dari semua benda-benda ini. Dan itu tentulah semacam dewa/tuhan.  Nah, teori ini diambil alih oleh Aquinas lalu dika

PANDANGAN SHANKARA TENTANG DUNIA DAN REALITASNYA

Dikutip dari group Studi Refomed MYM MYM : Seorang filsuf India yang paling penting, Shankara, mengatakan bahwa realitas satu-satunya adalah Brahman. Brahman adalah pure consciousness yang tidak memiliki keragaman atau pluralitas apapun di dalamnya. Menurut dia, Brahman dan dunia (alam semesta) ini adalah satu dan identik. Namun karena ignorance dan kebodohan, maka manusia melihat dunia ini sebagai terpecah belah, bersifat dualisme (mis. baik dan jahat, salah dan benar), dan memiliki keragaman. Sebenarnya pluralitas, dualisme, hubungan subyek-obyek, terpecah-belahnya dunia ini hanyalah sebuah ilusi. Semuanya ini hanya bersifat maya. Jika manusia sudah mencapai pengetahuan yang sejati, maka seluruh ilusi ini lenyap dengan sendirinya. Nah, bagaimana argumentasi Clarkian diterapkan pada pandangan Shankara di atas? Ma Kuru mungkin bisa memberikan pendapat.  Ma Kuru : Pertanyaan yang diajukan Clarkian adalah, how do you know? Bagaimana anda tahu bahwa memang demikianlah adanya

BAGAIMANA CARA ARGUMENTASI VAN TILLIAN BEKERJA?

Bagaimana argumentasi Van Tillian digunakan, misalnya dalam menghadapi orang ateis? Cara apologetika klasik [mis. argumen kosmologis]: 1) Segala sesuatu memiliki penyebab. 2) Urut-urutan sebab dan akibat tidak mungkin tidak ada batasnya, karena kalau tidak ada batasnya maka yang namanya akibat tidak akan pernah ada [terjadi]. 3) Karena itu, pastilah ada penyebab utama yang tidak disebabkan. 4) Nah, penyebab utama ini sangat cocok dengan Allah yang diajarkan oleh Alkitab. 5) Dengan demikian Allah yang diajarkan Alkitab itu sungguh-sungguh ada. Perhatikan bahwa argumen kosmologis tersebut, berangkat dari hukum sebab akibat lalu menyimpulkan bahwa Allah yang dipercaya orang Kristen itu ada [eksis]. Anda tidak melihat sama sekali isi proposisi-proposisi dari Alkitab di dalamnya. Cara apologetika Van Tillian: Karena Van Til menegaskan bahwa ada jurang pemisah [antitesis] antara orang Kristen dan yang non-Kristen, maka kita tidak dapat berargumen secara langsung kepada mereka dengan

APAKAH ADA BATAS-BATAS TERTENTU DALAM MENGGUNAKAN LOGIKA?

Oleh : Muriwali Yanto Matalu   1) Pikiran manusia terbatas. Van Till berkata bahwa logika manusia adalah replika yang terbatas dari logika Allah. Ini prinsip penting yang harus dipahami ketika kita membicarakan logika manusia. 2) Seluruh hidup kita haruslah logis (menggunakan logika), karena kalau tidak, anda akan menjadi tidak rasional dan kacau. Banyak orang hidup secara konyol, aneh, dan kacau, karena tidak logis di dalam menjalankan kehidupan mereka. Orang-orang postmodern di zaman ini adalah yang paling tidak logis, karena secara konsep mereka menolak kebenaran yang bersifat mutlak (yang di dalamnya mengandung self-contradiction), namun pada saat yang sama, mereka mengaplikasikan hukum either/or hukum non-kontradiksi dalam banyak hal dalam kehidupan mereka. Misalnya, mereka datang ke kantor setiap hari secara tetap sesuai dengan jam kantor dan tidak dapat dengan cara lain (atau bersifat relatif). Di sini secara ketat mereka mengaplikasikan hukum either/or. 3) Iman kita juga

APA STANDAR KITA MENILAI BAHWA ALKITAB ITU BENAR?

Apologetika presaposisi Van Tillian bukanlah membawa satu bagian dari doktrin Kristen lalu diperhadapkan dengan doktrin dari iman yang lain. Tidak! Apologetika presaposisi Van Tillian adalah membawa seluruh worldview Kristen, yakni teologi sistematikanya secara utuh, untuk diperhadapkan dengan worldview lawan. Maka, tesis pertama yang kita harus terima adalah bahwa Alkitab itu self-evident dan tak membutuhkan justifikasi dari manusia. Kedua, bahwa Alkitab adalah satu-satunya kebenaran yang mutlak, dan ketiga bahwa Allah Tritunggal adalah satu-satunya adalah Allah yang benar.  Apapun yang bertentangan dengan Alkitab pasti palsu. Kok bisa, ya itu tadi, karena Alkitab dan Allah Alkitab adalah satu-satunya yang benar. Nah, orang menuduh Van Tillian di sini sebagai menggunakan logical fallacy, yakni berargumentasi secara sirkular. Sebenarnya ini salah kaprah, dan saya tak mau membahas itu di sini, nanti terlalu melebar. Mari kita masuk ke inti pertanyaan anda. Jika kita ditanya balik ap

BOLEHKAH KITA BERDOA DENGAN MENGUCAPKAN "SELAMAT PAGI BAPA?"

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali Beberapa hari yang lalu calon istri saya meminta tanggapan saya tentang seseorang yang menulis TS di akun facebooknya yang mempersoalkan orang yang berdoa dengan mengucapkan "Selamat Pagi Bapa". Menurut orang itu, berdoa dengan frasa "Selamat pagi atau Selamat malam", ini seolah-olah mengukung atau membelenggu Allah dengan waktu manusia yang terbatas. Mendengar pertanyaan calon istri saya, saya jadi ingat dengan pertanyaan di group Studi Refomed bersama MYM beberapa tahun yang lalu. Saat itu seseorang dengan akun yang bernama Gli Azzurri juga bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada Pak Muriwali Yanto Matalu.  Dan jawaban MYM adalah sebagai berikut : Pernyataan semacam itu secara teologis salah. Ada dua masalah di sini. 1) Allah yang kekal, yang memenuhi dan melampaui segala waktu dan ruang, TIDAK MEMILIKI pagi, siang, dan malam. Ketika anda berkata "Selamat pagi Tuhan" anda berbuat seolah-olah Tuhan dikur

SERANGAN ATEIS TERHADAP TAG

Ma Kuru : "Jika X (X = epistemologimu) salah, maka hasilnya adalah omong kosong; Omong kosong adalah sebuah kemustahilan atau sesuatu yang tidak dapat diterima; Karena itu, X benar.” Pada dasarnya itulah yang dikatakan TAG - “Jika kekristenan salah, maka logika tidak ada. Ketiadaan logika merupakan kemustahilan. Karena itu, Kekristenan benar.” Tetapi, anda harus menunjukkan bahwa [Kekristenan] merupakan keharusan untuk menghindari omong kosong. Sekalipun omong kosong mustahil, bukanlah sesuatu yang tidak terelakkan bahwa [Kekristenan] benar — mungkin [Yudaisme], [Islam], [Hinduisme], [Buddhisme], dst benar.“ Diatas adalah serangan seorang ateis, Derek Sansone (seorang ateis yang katanya mantan Calvinis) terhadap argumen transenden van Tillian (atau setidaknya apa yang dia pandang demikian).  Pak MYM mungkin mau menanggapi serangan tersebut?  Terima Kasih MYM : Pertama benar bahwa menolak Kekristenan adalah menolak logika. Segala sesuatu yang melawan kebenaran Kristen p

APAKAH OMNISCIENCE TUHAN KONTRADIKTIF?

Dikutip dari group Studi Refomed MYM Dionisius Daniel Goli Sali : Argumen ini dikemukakan oleh seorang filsuf yang bernama Patrick Grime. Dia merumuskan satu bentuk argumen yang memperlihatkan bahwa Tuhan itu tidak mungkin mengetahui hal-hal tertentu. Bahwa Tuhan tidak maha mengetahui. Argumennya berangkat dari kisah sebuah eksperimen pikiran yang dilakukan oleh seorang filsuf terdahulu yang bernama Jhon Peri. Ekperimen pikiran Jhon Peri ini berangkat dari sebuah kasus. Kasusnya ini adalah suatu ketika Jhon Peri sedang berbelanja di toko, kemudian Jhon Peri melihat ada bekas gula yang jatuh dilantai, Jhon Peri berkesimpulan bahwa pasti ada orang yang kantong gulanya bocor di toko itu. Jhon Peri kemudian berjalan keliling mengitari toko itu dan ternyata dia menemukan bahwa ternyata dirinya lah yang kantong gulanya bocor. Jadi........... PREMIS 1.  Jhon Peri berasumsi bahwa ada orang yang kantong gulanya bocor yang kebetulan ada di toko itu. PREMIS 2. Jhon Peri meyakini bah