Langsung ke konten utama

ARGUMENTASI KOSMOLOGIS APOLOGETIKA CLASSICAL

Argumen Kosmologis berangkat dari adanya hukum sebab akibat di dalam dunia ini, lalu menyimpulkan bahwa tentu ada penyebab utama yang tidak disebabkan, dan penyebab utama itu adalah Allah. 

Argumen ini diambil oleh Thomas Aquinas dari teori Aristoteles tentang penggerak yang tidak digerakkan. Menurut Aristoteles semua benda sedang bergerak. Benda-benda angkasa sedang bergerak. Lalu dia memikirkan mengenai apa yang menggerakkan benda-benda itu. Dia menyimpulkan bahwa ada semacam zat ether yang menjadi penggerak. Namun ether ini pasti memiliki penggerak dibaliknya, lalu penggerak itu juga pasti memiliki penggerak lainnya dan seterusnya sampai tidak berhingga. TETAPI, jika masalah gerakan dan penggerak yang dibaliknya itu tak berhingga, maka gerakan menjadi mustahil. Oleh karenanya, harus ada penggerak yang tidak digerakkan (unmoved mover) yang menjadi penggerak utama dari semua benda-benda ini. Dan itu tentulah semacam dewa/tuhan. 

Nah, teori ini diambil alih oleh Aquinas lalu dikaitkan dengan masalah penyebab dan yang disebabkan. Mis. setiap yang ada di dunia memiliki sebab, tetapi masalah sebab dan yang disebabkan tak mungkin tidak berhingga, karena kalau tidak berhingga maka "sesuatu akibat yang disebabkan oleh penyebab" menjadi mustahil. Jadi disimpulkan bahwa harus ada penyebab utama (causa prima) yang tidak disebabkan oleh hal lainnya. Dan penyebab utama ini adalah Allah. 

~Dikutip dari group Studi Reformed MYM 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB IMAN KRISTEN   (1). 2 Korintus 5:21 berkata Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa. Jika Yesus adalah Allah yang tanpa dosa mengapa ayat ini berkata bahwa Yesus telah dibuat oleh Allah Bapa menjadi berdosa, jika demikian bagaimanakah Yesus bisa menebus manusia yang berdosa, kalau diri-Nya sendiri saja berdosa? JAWAB : Kalimat "telah dibuat menjadi dosa" itu artinya Yesus memang tidak berdosa, dan memang Dia harus tidak berdosa agar bisa memenuhi syarat sebagai penebus, sebab kalau Dia juga berdosa, maka Dia tidak layak menjadi penebus, malah Dia sendiri juga butuh ditebus.  Lalu apa artinya ayat ini? Ayat ini berarti Yesus yang secara inheren (pada diriNya sendiri) adalah tidak berdosa,"menjadi berdosa" karena dosa-dosa manusia ditimpakan kepadaNya. Jadi yang seharusnya dihukum karena dosa adalah kita sebagai manusia yang berdosa, tapi hukuman dosa kita ini ditimpakan kepada Yesus. Jadi Yesus "menjadi berdosa" disini karen...

APAKAH KETETAPAN ALLAH SELALU SINKRON DENGAN KEPUTUSAN MANUSIA?

Shalom pembaca yang budiman. Kali ini saya membagikan diskusi singkat saya dengan seseorang di Facebook yang bernama Andi. Dan karena saya merasa bahwa topik diskusi ini cukup menarik, saya akhirnya memutuskan untuk mendokumentasikannya. Diskusi ini berawal dari status FB Pak Heno Soeroso (seorang teman FB) yang me-repost sebuah video akun fanpage Mazmur. Isi video tersebut berbicara tentang 3 macam keputusan Tuhan. Link videonya ada di sini  https://www.facebook.com/share/v/onD1Lhx6deEVjhWb/?mibextid=oFDknk . Dan berikut cuplikan diskusinya : Dionisius Daniel Goli Sali : Ini pandangan dari orang yang tidak mengerti providensi Allah. Andi : Saya juga termasuk orang yang tidak mengerti tentang providensi Allah. Barangkali anda bisa jelaskan? Dionisius Daniel Goli Sali : Baik. Secara singkat saja. Providensi Allah tidak pernah merampok kebebasan manusia dalam menentukan pilihan/membuat keputusan. Pada saat manusia membuat keputusan, keputusan itu lahir dari pertimbanga...

MEMBUNGKAM CELOTEH DAN KEBODOHAN EDY PRAYITNO SANG MUALAF ODONG-ODONG Oleh: Arianto Tasey Rupanya Edy Prayitno sang mualaf odong-odong tidak menerima ketika kebodohannya dalam membaca dan mengutip ayat Alkitab untuk mendukung asumsi liarnya bahwa sebutan “Ibu” dalam Yohanes 20:15 itu adalah kepada Maria ibu Yesus, telah dibungkam oleh pendeta Esra Soru. Dalam sesi Tanya jawab pada momen debat lintas agama yang diselenggarakan oleh “MUALAF CENTER AYA SOFYA” pada tanggal 30 Juli 2024 yang lalu, Pendeta Esra Soru secara mantap membungkam kebodohan Prayitno. Pendeta Esra Soru memberikan argumentasi dari ayat Firman Tuhan bahwa sapaan “Ibu” dalam teks tersebut bukanlah kepada Maria ibu Yesus tetapi kepada Maria Magdalena. Dari mana kita mengetahuinya? Ayat 1 dari Yohanes 20 secara eksplisit memberitakan bahwa Maria Magdalena lah yang disebut di sana. Yohanes 20:1 “Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bah...