Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

BENARKAH BAHWA YESUS BUKAN THEOS?

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali  Menurut DR. Erastus Sabdono, Yesus itu sebenarnya bukan Theos, kata Theos hanya merujuk kepada pribadi Allah Bapa, tidak pernah merujuk kepada pribadi Allah Anak/Yesus. Nah untuk meneguhkan pandangannya, beliau lalu mengutip 2 Kor 1:3 .  2 Korintus 1:3 (TB) Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, Sedangkan menurut beliau kata Yunani yang digunakan ketika merujuk pada Yesus adalah kata Kurios [Tuhan/Tuan] bukan Theos. Berdasarkan alasan yang dikemukakan diatas, maka Erastus Sabdono merasa bahwa Yesus seharusnya tidak sederajat dengan Bapa. Kata Theos ini diterjemahkan LAI sebagai Allah, maka implikasinya [bahayanya] adalah jika Yesus bukan Theos, maka Yesus juga bukan Allah. Lalu bagaimana kita menanggapi atau menjawab ajaran Erastus Sabdono ini? Sebenarnya kalau kita merujuk ke bahasa aslinya [Yunani] kita akan menemukan bahwa ada begitu banyak ayat Alkitab yang m

SESAT PIKIR RELEVANSI

SESAT PIKIR RELEVANSI  Sesat pikir kesimpulan tidak relevan adalah sesat pikir yang terjadi ketika premis-premis sebuah argumen tidak relevan dengan kebenaran kesimpulannya. Karena itu, sesat pikir seperti ini sering dilabeli non sequitur, (yang secara harafiah bahwa kesimpulan tidak mengikuti premis). Dalam semua sesat pikir seperti ini, premis-premis tidak mampu untuk secara logis menegakkan kesimpulan sebuah argumen karena premis tidak relevan/tidak ada hubungan dengan kesimpulan. Sebagian sesat pikir informal yang masuk dalam jenis ini masih mempertahankan nama Latin dan tetap dikenal dengan nama tersebut. NAMA, SINGKATAN, DAN  PENJELASAN. Argumentum ad hominem-hinaan [AH]  Ketika hal-hal yang tidak relevan berupa karakter, keadaan, kepercayaan-kepercayaan atau prasangka seseorang digunakan sebagai sebuah cara untuk menolak sebuah posisi atau kesimpulan. Argumentum ad baculum [AB] Ketika seseorang menggunakan pemaksaan atau ancaman kekuatan, bukan argumen, untuk mengak

SEDIKIT PERKENALAN DENGAN ISTILAH LOGIKA

[DIKUTIP DARI BLOG PAPA MA KURU] Kemarin Ama Lobo mengemukakan sebuah argumen yang dia dengar yang mengandung sesat pikir di statusnya. Setelah itu beta coba mengemukakan simbol-simbol dalam logika (A, I, O, dan E) demi memancing orang untuk belajar lebih banyak logika. Sayangnya beta kena batunya karena ada kawan yang minta beta menjelaskan. Setelah beta pertimbangkan, ada baiknya juga kalau beta kasih penjelasan sedikit karena seringkali buku logika agak sulit dimengerti kalau belajar sendiri. Akhirnya beta corat-coret sebuah penjelasan. Di bawah ini beta sedikit modifikasi komentar beta. Semoga ini menjadi bahan awal yang mendorong kita belajar lebih banyak tentang logika dan semoga pembelajaran logika bisa membuat kita lebih kritis lagi baik terhadap orang lain, tetapi terutama terhadap argumen sendiri. Ama Lobo mengemukakan argumen yang dia dengar seperti ini: 1. Penindas terburuk para TKW adalah para majikan 2. Aba Hasan adalah majikan Kesimpulan: Aba Hasan adalah penindas terbur

DISKUSI TENTANG PENTINGNYA LOGIKA

DISKUSI TENTANG PENTINGNYA LOGIKA  Dikutip dari Blog Papa Ma Kuru, link artikelnya ada disini👇 https://whereisthewisdon.wordpress.com/2012/07/24/diskusi-tentang-pentingnya-logika/ Di bawah ini adalah kutipan debat/diskusi  saya   dan sdr.   Rony  di satu pihak dengan sdr.   Marvel  di pihak terkait dengan pokok tentang logika. Saya tidak akan mengemukakan komentar saya kali ini terkait dengan diskusi tersebut. Itu akan saya lakukan lain kali. Diskusi ini selengkapnya dapat dilihat   pada laman ini. Ma Kuru Gordon H. Clark menjelaskan posisi Parmenides: Jika seorang mencoba memikirkan tentang sesuatu yang tidak ada misalnya lingkaran bujur sangkar, maka dia tidak sedang berbicara tentang apa-apa. Berpikir tentang bukan apa-apa sama saja dengan tidak berpikir. Tidak peduli berapa rumit dan betapa terpelajar sebuah teori, kalau obyeknya tidak ada, maka teori tersebut tidak berbicara tentang apa-apa. Geometri dari sebuah lingkaran bujur sangkar adalah sebuah omong kosong. Ma Mone : Puka r

SESAT PIKIR AMBIGUITAS

Berikut ini adalah contoh sesat pikir ambiguitas berserta penjelasannya yang dikutip dari Blog Papa Ma Kuru. Link artikel aslinya akan disematkan di bagian akhir dari artikel ini. Apa dan bagaimana sesat pikir ambiguitas? Sesat pikir ambiguitas terjadi ketika kita merumuskan argumen menggunakan kata atau frasa rancu. Jumlah sesat pikir kelompok ini lebih sedikit dibanding sesat pikir relevansi. Sesat pikir ini terdiri dari sesat pikir ekuivokasi, amfibologi, aksen, komposisi, dan divisi. Definisi-definisinya akan dibahas di bawah ini. EKUIVOKASI [EKU] : Ketika dalam sebuah argumen orang mencampur-adukkan makna berbeda yang mungkin dimiliki suatu kata atau frasa. AMFIBOLOGI [AMF] : Ketika makna sebuah pernyataan dalam sebuah argumen tidak jelas karena kejanggalan kombinasi kata-katanya. AKSEN [AKS] : Ketika kata-kata atau frasa-frasa sebuah statemen dalam argumen ditegaskan atau ditekankan sedemikian rupa sehingga menghasilkan makna yang berbeda dari yang makna asli. KOMPOSISI [KOM]