Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

BENARKAH BAHWA "BAPTIZO" HANYA BERARTI DITENGGELAMKAN?

Secara umum Gereja Kristen mengenal dua cara baptisan. Baptisan dengan cara dipercik dan juga dengan cara diselam, dan posisi saya adalah memegang keduanya. Bagi saya suatu baptisan dianggap sah apabila dilakukan dengan formula baptisan yang benar. Formula baptisan yang benar itu harus dilakukan atas dasar pengakuan iman terhadap Allah Tritunggal [Mat 18:19-20]. Jadi bukan cara atau metode baptisan yang esensial, melainkan terletak pada rumusan pengakuan iman pada saat melakukan baptisan. Tapi memang perbedaan kedua metode baptisan telah memicu perdebatan dan diskusi yang alot antara penganut dari kedua metode ini. Lalu apakah ada dasar Alkitab bagi kedua metode baptisan tersebut? Masing-masing penganut metode baptisan diatas sama-sama mengklaim bahwa mereka punya dasar Alkitab. Bagi penganut baptisan selam, dasar bagi mereka adalah baptisan itu harus : 1. Dilakukan atas dasar keputusan dan kehendak pribadi. Jadi seorang anak yang dibaptis saat masih kecil dianggap belum b

⛪✝️

"Dia tidak dibunuh, tapi Dia menyerahkan nyawa-Nya" Saya pernah mendengar kalimat diatas ini, dan menurut saya kalimat ini memiliki makna yang ambigu, dan berpeluang untuk disalah-pahami. Karena menurut saya frasa "Yesus tidak dibunuh, tapi Ia menyerahkan nyawa-Nya" bisa disalah-pahami bahwa kematian Yesus itu hanya sandiwara, ia tidak benar-benar mati atau hanya berpura-pura mati. Walaupun mungkin saja bahwa pemilik gagasan ini memiliki motivasi yang mulia, yaitu ia sedang menekankan pada sisi keilahian Yesus, bahwa sebagai Allah yang sejati Yesus memang tidak bisa dibunuh. Siapa yang bisa membunuh Allah? Bahkan Yesus sendiri pernah berkata bahwa Ia sendiri lah yang menyerahkan nyawa-Nya. Yohanes 10:17-18 (TB) Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. (18) Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya k

PERGUNAKAN WAKTU YANG ADA

Efesus 5:15-16 (TB) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.  Jika kita membaca ayat ini, kita melihat bahwa ada dua hal yang dihubungkan disini antara ayat 15 dan 16 yaitu pergunakanlah dan waktu yang ada. Jadi disini kelihatannya penekanan Paulus adalah jika seseorang adalah orang yang bijaksana, orang itu pasti akan menggunakan waktu yang ada dengan baik. Jadi mempergunakan waktu dihubungkan dengan kebijaksanaan, dengan demikian secara implisit orang yang tidak bisa mempergunakan waktu yang ada, bisa dianggap sebagai orang yang tidak bijaksana/bebal. Hal ini juga ditekankan dalam Kolose 4:5. Kolose 4:5 (TB) Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.  Nah lalu apa itu waktu? Apakah waktu adalah sesuatu yang bersifat imateril, bisa dilihat, bisa dirasa, diraba, apakah waktu itu ad