Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

TEO LAMBU (PROSESI GANTUNG BAJU) RU'U TU'U JAGA RARA (AWASI YANG TELAH MATANG)

SUMBER : COPAS DARI FB  Logo Kabupaten Ende   TEO LAMBU  adalah salah satu seremonial adat acara pertunangan dalam tradisi adat Ende Lio. Prosesi yang sakral ini biasanya disaksikan oleh kedua keluarga besar laki-laki dan perempuan, tokoh masyarakat, tokoh adat, rohaniawan, serta undangan lainnya. Dibaluti busana adat RAGI MITE, LAMBU JA, LUKA, LESU  untuk kaum pria dan untuk kaum wanita LAWO  dan LAMBU . KURA FANGGA NO LOWO-LOWO, RO'A LOKA NO KELI- KELI (Di setiap tempat punya pemimpinnya dan kebiasaan yang berbeda). Kalimat ini akan menyesuaikan apabila ada perbedaan kebiasaan. Prosesi awal keluarga wanita dalam hal ini TALI NAO BHETO BEWA (Juru bicara keluarga wanita) bertanya maksud dan tujuan keluarga pria yang datang ke rumah orang tua wanita, dan setiap pertanyaan hanya bisa dijawab oleh delegasi keluarga laki-laki atau juru bicara yang telah ditentukan keluarga laki-laki.  Pihak keluarga laki-laki membawakan SA LIWU SA EKO. Liwu dalam tradisi Ende Lio adalah

HANYA MODAL PERCAYA

Suatu ketika seseorang bertanya kepada saya : "Bagaimana membuktikan bahwa ada kehidupan atau penghukuman kekal setelah kematian?" Alih-alih menjawab dengan cara membongkar atau meruntuhkan presaposisinya, saya malah menjawab bahwa saya tidak tahu, dan saya rasa, saya tidak akan pernah bisa membuktikan itu, saya hanya percaya pada Alkitab dan Alkitab saya memberikan informasi seperti itu, maka saya percaya atau imani itu. Jika kitab suci saya salah, maka saya juga salah. Tapi saya percaya bahwa kitab suci saya benar, dengan demikian kepercayaan saya tentang adanya surga dan neraka ini juga pasti benar. "Jadi hanya bermodal percaya dan keyakinan saja, tanpa bisa membuktikan?" Tanyanya lagi. Saya jawab : "Iya, dalam hidup ini terkadang untuk menerima proposisi tertentu memang hanya bermodalkan keyakinan, kita tidak benar-benar telah memverifikasi kebenarannya, atau membuktikan secara empiris bahwa itu benar adanya. Saya beberapa kali naik pesawat, ta

3 HUKUM DASAR LOGIKA

Dikutip Dari Blog Ma Kuru Kadang-kadang diajukan pertanyaan “Apakah logika itu?” dan jawaban standar yang dikemukakan biasanya dimulai dengan definisi logika yang berbunyi seperti, “Logika adalah ilmu tentang penarikan kesimpulan yang tidak terhindarkan (atau penalaran valid).” Pengantar ini akan menjelaskan jawaban tersebut secara rinci.  Sebagai pembahasan awal, perlu ditekankan bahwa secara mendasar, logika terkait dengan hukum hukum (aksioma-aksioma dan prinsip-prinsip), proposisi, inferensi (penarikan kesimpulan), argumen, dan validitas argumen. Tentu saja terdapat lebih banyak lagi hal yang berhubungan logika, namun semua itu berada di luar jangkauan tulisan pengantar ini. Pertanyaan lain yang terkait akan mendapatkan penjelasan yang relevan seiring dengan berkembangnya pembahasan dalam buku ini. Penarikan kesimpulan yang tidak terhindarkan dari premis, tunduk kepada tiga hukum logika yang juga disebut tiga hukum pemikiran .Tiga Hukum Logika Hukum-hukum ini bersifat u

MISTERI PENETAPAN ALLAH (PREDESTINASI)

Dikutip dari group Studi Refomed MYM Tanya : Apakah Allah menetapkan sesuatu karena Ia telah mengetahui lebih dahulu, dan apakah jika Allah belum menetapkan sesuatu maka itu artinya Allah belum/tidak tahu? Jawab : Kemahatahuan dan ketetapan Allah tidak ada yang lebih dahulu dan lebih kemudian, karena dalam diri Allah tidak berlaku urut-urutan waktu/kronologis. Itu semua adalah satu paket yang ada secara kekal. Tetapi kita dapat membicarakan logical order. Nah, dalam konteks ini, "Allah tahu dan menetapkan," sedangkan pandangan lain percaya bahwa "Allah menetapkan dan tahu." Ketetapan Allah itu bersifat mutlak dan kekal. Bukan suatu rencana yang kebut semalam. Hanya saja karena keterbatasan manusia, manusia kerap tak menyadari hal tersebut. Keterbatasan manusia hanya mampu memahami bahwa Allah membuka dan melepaskan jawaban-jawaban atas rencana-Nya satu demi satu.

EMANUEL KANT DAN ETIKA DEONTOLOGIS

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali Emanuel Kant (1724-1804) adalah salah satu filsuf Jerman dan tokoh intelektual abad pencerahan yang paling berpengaruh di era filsafat modern. Kehadirannya tidak hanya menggegerkan di bidang ontologi dan epistemologi, tapi juga di bidang etika dan estetika. Di bidang epistemologi, Kant berusaha mengawinkan dua aliran filsafat yang saling "gontok-gontokan" dan bernegasi satu dengan yang lain, yaitu Empirisme dan  Rasionalisme. Sedangkan di bidang ontologi, Kant membagi realitas menjadi dua yang dikenal dengan istilah "Fenomena dan Nomena".  Tak mau ketinggalan berkontribusi dalam bidang filsafat yang lain, yaitu estetika, maka di bidang ini, Kant juga menyumbang pemikirannya dengan mendefinisikan apa itu seni atau keindahan. Bagi Kant, keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa disangkutkan dengan kegunaan praktis yang dapat mendatangkan rasa senang kepada subjek. Kita tentu tidak akan mengulas secara panjang lebar

IMAN KRISTEN MENJAWAB SERANGAN ISLAM

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali Pendahuluan   Beberapa hari yang lalu saat membuka YouTube, saya menemukan sebuah video yang mengulas tentang kehidupan dari seorang Da'i kondang atau kristolog muslim yang telah mangkat beberapa tahun silam. Da'i itu bernama KH. Abdullah Wasi'an. Video itu menceritakan tentang perdebatan lintas agama yang dilakukan oleh alm. semasa hidupnya. Setelah mendengarkan argumen beliau, saya kemudian ingin menanggapi beliau melalui artikel ini. Tadinya saya ingin menulis artikel ini dengan judul ; "Menjawab Argumen Receh KH Abdullah Wassi'an", tapi setelah dipikir-pikir lagi, rasanya kurang etis kita menanggapi dengan menyebut nama orang yang sudah meninggal. Saya lalu mengganti judul artikel dengan seperti yang tertera diatas, dan merangkum setiap pertanyaannya (serangan), lalu menjawabnya disini. A. Berikut ini beberapa pertanyaan (serangan) dari Islam dan jawaban yang bisa diberikan : 1. Jika Yesus dijadikan Tuhan hany

KUTIPAN DEBAT ANTARA PDT ESRA ALFRED SORU VS UNI RIVA

A. PROLOG  Ini adalah kutipan perdebatan antara Pdt Esra Alfred Soru dengan seorang muslim yang bernama Uni Riva. Pada kutipan ini saya hanya mengulas beberapa poin-poin penting dalam dialog itu, yaitu beberapa pertanyaan dan jawaban yang diberikan atas pertanyaan tersebut. Menurut Pdt Esra, kesaksian dari murid-murid Yesus bisa menjadi bukti dan dasar untuk menjustifikasi ke-Alahan Yesus, karena mereka hidup sejaman, bahkan berinteraksi secara langsung dengan Yesus. 1 Yohanes 1:1 (TB) Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Oleh sebab itu Pdt Esra kemudian mengutip pengakuan dari Tomas yang adalah salah seorang dari kedua belas murid Yesus: Yohanes 20:28-29 (TB) Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"  Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engk

ALLAH DAN KEBERADAAN

Oleh : Gordon Haddon Clark Diterjemahkan Oleh : Ma Kuru  Bahwa Allah ada merupakan ajaran dasar Alkitab, yang tanpanya ajaran tentang penebusan, pembenaran, serta semua ajaran lain menjadi tak bermakna. Karena itu kepercayaan Kristen didasarkan oleh teisme Kristen. Selain jelas bertentangan dengan ateisme dan politeisme, mengingat apa yang Alkitab katakan mengenai sifat atau natur Allah, teisme Kristen juga dapat dibedakan dengan ajaran deisme. Walaupun mengakui bahkan mengklaim telah membuktikan keberadaan Allah, deisme menyangkal ajaran yang telah menyatakan bahwa Allah secara langsung mengendalikan atau turut campur tangan dalam sejarah. Penganut deisme memahami alam semesta seperti sebuah jam atau mekanisme lainnya yang telah Allah ciptakan dengan begitu sempurna sehingga berjalan sesuai dengan hukum-hukumnya sendiri serta tidak perlu campur tangan lebih lanjut. Mukzisat tidak pernah terjadi; doa tidak ada manfaatnya; dan keselamatan apapun yang mungkin ada, bergantung

BAGAIMANA TANGGAPAN IMAN KRISTEN ATAS "LOA" (LAW OF ATTRACTION)?

Ajaran LOA (Law Of Attraction ) mengatakan apapun yang kita pikirkan asal kita memberinya perhatian, energy dan fokus akan kita tarik dalam hidup kita baik itu positif atau negatif. Ini pengajaran New Age Movement. Pengajaran ini sangat lekat dengan gerakan New Apostolic Reformation yang kebanyakan dari kalangan charismatic, pentecostal, dan liberalism. Prosperity gospel juga mengajarkan hal ini. Biasa dikenal juga dengan little gods doctrine dan name it and claim it. Ajaran semacam ini sifatnya sudah panteistik (percaya bahwa segala sesuatu adalah allah dan allah ada dalam segala sesuatu). Jika kita menerima ajaran ini, maka pertanyaan yang harus dijawab adalah, "Dimana kedaulatan Allah yang menentukan segala sesuatu?" Tentu saja manusia punya daya kreasi, kekuatan pikiran dan karakter, serta keunggulan-keunggulan lain sebagai manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Tetapi teori semacam ini jelas meniadakan kedaulatan Allah. Itu mengasumsikan bahwa

SAAT INI SAYA SEDANG BERPIKIR, SAYA BERPIKIR, BAGAIMANA PIKIRAN SAYA BERPIKIR?

Dikutip Dari Group Studi Reformed MYM 1) Ketika anda sadar bahwa anda sedang berpikir, maka pikiran anda sedang aktif untuk berpikir. 2) Bagaimana pikiran anda berpikir, itu merupakan satu proses. Dan, proses itu selalu merupakan proses dari "tidak tahu" menjadi "tahu."  3) Namun tidak semua yang anda tahu itu adalah pengetahuan yang sejati. Ini adalah wilayah epistemologi (pengetahuan tentang pengetahuan, atau pengetahuan tentang bagaimana mengetahui). 4) Agar memiliki epistemologi yang benar maka anda harus berpikir logis atau selaras dengan hukum logika. Jika ini dilawan, anda hanya menuju pada pengetahuan yang palsu. Maka, anda harus selalu berpikir either/or. Misalnya, jika anda melihat tikus, maka anda harus berpikir bahwa tikus tidak mungkin adalah babi pada waktu dan pengertian yang sama. Contoh lain, jika anda sedang tertawa gembira, maka anda pasti tidak sedang menangis sedih pada waktu dan pengertian yang sama. Cara berpikir either/or semaca

"PO'O" KEARIFAN LOKAL SUKU LIO YANG TIDAK TERGERUS OLEH JAMAN

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali PENDAHULUAN  Beberapa hari yang lalu, adik saya membagikan video di WA group keluarga. Di Video itu ia terlihat bahagia, wajahnya sumringah, sesekali senyum tipis. Ia bersama warga yang lain, mereka sedang melahap habis makanan hasil olahan dari nasi yang ditanak dalam bambu, dilengkapi dengan kuah sop ayam kampung yang disajikan dalam mangkok yang terbuat dari tempurung kelapa. Moment yang beliau abadikan ini dalam tradisi suku lio (suku penulis) dikenal dengan istilah "po'o". Po'o adalah tradisi memasak atau menanak nasi dalam ruas bambu dengan cara dibakar atau dipanggang pada bara api. Tradisi tahunan ini memang diwariskan oleh leluhur suku Lio di pulau Flores NTT, yang eksistensinya telah dipertahankan secara turun temurun, dari generasi ke generasi. Sebagai seorang suku Lio, saya tentu tidak asing dengan tradisi ini. Tradisi tahunan ini memang mewarnai masa kecil saya. Saya ingat, biasanya sehari menjelang po'o, mama m