NAMA, SINGKATAN, DAN PENJELASAN.
Argumentum ad hominem-hinaan [AH] Ketika hal-hal yang tidak relevan berupa karakter, keadaan, kepercayaan-kepercayaan atau prasangka seseorang digunakan sebagai sebuah cara untuk menolak sebuah posisi atau kesimpulan.
Argumentum ad baculum [AB] Ketika seseorang menggunakan pemaksaan atau ancaman kekuatan, bukan argumen, untuk mengakibatkan orang lain menerima sebuah kesimpulan.
Argumentum ad misericordiam [AM] Ketika seseorang merujuk pada rasa kasihan dan bukan argumen yang sound agar orang lain menerima sebuah kesimpulan.
Argumentum ad populum [AP] Ketika seseorang mencoba untuk mendapatkan persetujuan banyak orang terhadap sebuah kesimpulan dengan cara membangkitkan perasaan dan antusiasme mereka.
Mendorong orang untuk menerima sebuah kesimpulan karena orang lain atau kebanyakan orang sudah menerimanya.
Argumentum ad verecundiam [AV] Ketika seorang mengganti argumen yang sound dengan mengangkat rasa hormat pada orang-orang terkenal demi mempengaruhi orang lain untuk setuju dengan sebuah kesimpulan.
Argumentum ad ignorantiam [AI] Saat orang berargumen bahwa sebuah proposisi benar semata-mata karena proposisi itu belum terbukti salah, atau bahwa sebuah proposisi salah semata-mata karena proposisi tersebut belum terbukti benar.
Penyebab Palsu [PP] Ketika seseorang menyimpulkan bahwa karena sebuah peristiwa terjadi setelah peristiwa lain maka peristiwa yang terjadi pertama merupakan penyebab peristiwa yang kedua. (dikenal juga dengan post doc ergo propter hoc atau “setelah hal ini, oleh karena itu penyebabnya adalah hal ini”)
Dilemma Palsu [DP] Ketika seseorang membuat kesimpulan berdasarkan asumsi bahwa hanya ada dua alternatif yang memungkinkan, walaupun sebenarnya terdapat lebih dari dua alternatif yang memungkinkan atau kedua alternatif yang dikemukakannya tidak saling meniadakan.
Kebetulan [K] Ketika sebuah faktor kebetulan atau faktor yang tidak relevan dianggap sebagai sesuatu yang esensial dalam sebuah argumen.
Generalisasi Gegabah [GG] Ketika dalam berargumentasi seseorang hanya menggunakan fakta-fakta ekstrim atau terlalu sedikit fakta dan melakukan penarikan kesimpulan yang bersifat universal, padahal sebenarnya kesimpulan itu hanya berlaku untuk contoh-contoh yang diangkat saja.
Penalaran Melingkar [PM] Ketika seseorang mengangkat kesimpulan yang dia hendak buktikan menjadi sebuah premis dalam argumennya untuk membuktikan kesimpulan tersebut. (petitio principii atau “menerima tanpa bukti”)
Pertanyaan Kompleks [PK] Saat berargumen, orang menghilangkan kejamakan pertanyaan yang diajukannya seolah – olah pertanyaan tersebut hanyalah sebuah pertanyaan sederhana yang memerlukan jawaban tunggal.
CATATAN : Tulisan ini dikutip dari Blog Papa Ma Kuru. Link Blognya ada di sini👇https://whereisthewisdon.wordpress.com/2015/05/13/sesat-pikir-relevansi
Komentar
Posting Komentar