Bagi Khatolik Roma, fakta bahwa Gereja Protestan kemudian terpecah-pecah menjadi banyak denominasi seperti sekarang ini, membuktikan bahwa Gereja ini tidak benar, karena menolak penafsiran Magisterium, menolak otoritas Paus dan membangun penafsiran sendiri dan otoritas sendiri. Sehingga terpecah-pecah. Bagaimana mnanggapi argumen ini? Ya, ini salah satu argumen klasik dari Katolik. Mereka sering mengatakan bahwa banyaknya denominasi Protestan adalah bukti bahwa Protestan itu penuh perpecahan dan kebingungan, sedangkan Gereja Katolik tetap satu dan stabil dengan otoritas pusat (Paus). Tapi ini bisa kita bantah dengan beberapa poin. 1. Apakah Denominasi Keanekaragaman Membuktikan Kesalahan? Banyaknya denominasi Protestan tidak berarti bahwa Protestan itu salah. Dalam sejarah gereja, perbedaan dalam hal sekunder tidak berarti perpecahan dalam iman yang esensial. Bahkan di dalam Katolik sen diri terdapat berbagai ordo dan ritus yang berbeda-beda, misalnya : Ritus Latin Ritus Maronit R...
MENGAPA PROTESTAN BISA MENERIMA ALKITAB TAPI MENOLAK MAGISTERIUM DAN TRADISI GEREJA, SEDANGKAN ALKITAB ITU DIKANONISASIKAN OLEH MAGISTERIUM DALAM TRADISI GEREJA? Pertanyaan ini memang klasik dalam konteks antara Khatolik dan Protestan. Mereka berargumen bahwa karena Alkitab dikanonisasi oleh Bapa-Bapa Gereja yang notabene adalah bagian dari Gereja Katolik Roma (GKR), maka Protestan secara tidak langsung harus menerima otoritas Gereja dalam menetapkan kanon Kitab Suci. Tapi ini bisa dibantah dengan beberapa poin. 1. Gereja Tidak "Membuat" Alkitab, Tapi Hanya Mengenali Kanonnya Gereja tidak menciptakan atau memberikan otoritas kepada Alkitab. Sebaliknya, Gereja hanya mengenali kitab-kitab yang sudah memiliki otoritas karena diilhami oleh Roh Kudus. Kanon bukanlah hasil keputusan Gereja semata, tetapi merupakan hasil dari pengenalan umat Kristen awal terhadap tulisan yang benar-benar diilhami Allah. Misalnya, Yesus dan para Rasul sudah mengutip Perjanjian Lama tanpa perlu menung...