Langsung ke konten utama

ILUSTRASI SEDERHANA TENTANG KRISTOLOGI


Sebuah ilustrasi sederhana yang sering digunakan untuk menggambarkan Dwinatur Kristus adalah pena dan tangan yang menulis. Meskipun analogi ini tidak sempurna, namun dapat memberikan gambaran bagaimana dua hal yang berbeda dapat bekerja bersama dalam satu kesatuan.

Ilustrasi: Pena dan Tangan yang Menulis

Pena sebagai alat tulis:

Pena adalah objek fisik yang melakukan tindakan menulis di atas kertas. Tanpa pena, tulisan tidak bisa muncul.

Tangan sebagai penggerak pena:

Tangan adalah yang menggerakkan pena. Tangan adalah sumber kekuatan dan arah, yang memungkinkan pena untuk menulis dengan benar.

Tangan dan Pena Bekerja Bersama:

Ketika seseorang menulis, pena dan tangan bekerja bersama-sama. Pena tidak bisa menulis sendiri tanpa tangan, dan tangan tidak bisa menulis tanpa pena. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda tetapi bekerja dalam satu tindakan menulis yang sama.

Analoginya: Pena mewakili kemanusiaan Kristus, yang adalah fisik, terbatas, dan terlihat. Tangan mewakili keilahian Kristus, yang memberikan kekuatan, arahan, dan tujuan. Meskipun berbeda, kedua aspek ini bekerja bersama-sama dalam satu tindakan yang sempurna—pribadi Yesus Kristus yang satu.

Menghubungkannya dengan Dwinatur Kristus

Pribadi Yesus Kristus: Satu pribadi yang unik, namun memiliki dua natur: Ilahi (tangan) dan manusiawi (pena).

Kesatuan: Seperti pena dan tangan bekerja dalam kesatuan untuk menghasilkan tulisan, demikian juga keilahian dan kemanusiaan Kristus bekerja bersama dalam satu pribadi Yesus tanpa bercampur atau berkurang.

Keterbatasan Ilustrasi:

Ilustrasi ini tidak sempurna karena pena dan tangan tetap dua entitas yang berbeda, sedangkan dalam Kristus, ada satu pribadi dengan dua natur yang tak terpisahkan.

Ilustrasi ini juga tidak mencakup misteri teologis yang dalam dari Dwinatur Kristus, tetapi memberikan gambaran sederhana yang dapat membantu dalam memahami bagaimana dua natur yang berbeda dapat berfungsi dalam satu pribadi tanpa saling bertentangan.

Analogi seperti ini membantu memberikan gambaran, tetapi penting untuk diingat bahwa Dwinatur Kristus adalah misteri iman yang melampaui pemahaman sepenuhnya oleh akal manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB IMAN KRISTEN   (1). 2 Korintus 5:21 berkata Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa. Jika Yesus adalah Allah yang tanpa dosa mengapa ayat ini berkata bahwa Yesus telah dibuat oleh Allah Bapa menjadi berdosa, jika demikian bagaimanakah Yesus bisa menebus manusia yang berdosa, kalau diri-Nya sendiri saja berdosa? JAWAB : Kalimat "telah dibuat menjadi dosa" itu artinya Yesus memang tidak berdosa, dan memang Dia harus tidak berdosa agar bisa memenuhi syarat sebagai penebus, sebab kalau Dia juga berdosa, maka Dia tidak layak menjadi penebus, malah Dia sendiri juga butuh ditebus.  Lalu apa artinya ayat ini? Ayat ini berarti Yesus yang secara inheren (pada diriNya sendiri) adalah tidak berdosa,"menjadi berdosa" karena dosa-dosa manusia ditimpakan kepadaNya. Jadi yang seharusnya dihukum karena dosa adalah kita sebagai manusia yang berdosa, tapi hukuman dosa kita ini ditimpakan kepada Yesus. Jadi Yesus "menjadi berdosa" disini karen...

APAKAH KETETAPAN ALLAH SELALU SINKRON DENGAN KEPUTUSAN MANUSIA?

Shalom pembaca yang budiman. Kali ini saya membagikan diskusi singkat saya dengan seseorang di Facebook yang bernama Andi. Dan karena saya merasa bahwa topik diskusi ini cukup menarik, saya akhirnya memutuskan untuk mendokumentasikannya. Diskusi ini berawal dari status FB Pak Heno Soeroso (seorang teman FB) yang me-repost sebuah video akun fanpage Mazmur. Isi video tersebut berbicara tentang 3 macam keputusan Tuhan. Link videonya ada di sini  https://www.facebook.com/share/v/onD1Lhx6deEVjhWb/?mibextid=oFDknk . Dan berikut cuplikan diskusinya : Dionisius Daniel Goli Sali : Ini pandangan dari orang yang tidak mengerti providensi Allah. Andi : Saya juga termasuk orang yang tidak mengerti tentang providensi Allah. Barangkali anda bisa jelaskan? Dionisius Daniel Goli Sali : Baik. Secara singkat saja. Providensi Allah tidak pernah merampok kebebasan manusia dalam menentukan pilihan/membuat keputusan. Pada saat manusia membuat keputusan, keputusan itu lahir dari pertimbanga...

MEMBUNGKAM CELOTEH DAN KEBODOHAN EDY PRAYITNO SANG MUALAF ODONG-ODONG Oleh: Arianto Tasey Rupanya Edy Prayitno sang mualaf odong-odong tidak menerima ketika kebodohannya dalam membaca dan mengutip ayat Alkitab untuk mendukung asumsi liarnya bahwa sebutan “Ibu” dalam Yohanes 20:15 itu adalah kepada Maria ibu Yesus, telah dibungkam oleh pendeta Esra Soru. Dalam sesi Tanya jawab pada momen debat lintas agama yang diselenggarakan oleh “MUALAF CENTER AYA SOFYA” pada tanggal 30 Juli 2024 yang lalu, Pendeta Esra Soru secara mantap membungkam kebodohan Prayitno. Pendeta Esra Soru memberikan argumentasi dari ayat Firman Tuhan bahwa sapaan “Ibu” dalam teks tersebut bukanlah kepada Maria ibu Yesus tetapi kepada Maria Magdalena. Dari mana kita mengetahuinya? Ayat 1 dari Yohanes 20 secara eksplisit memberitakan bahwa Maria Magdalena lah yang disebut di sana. Yohanes 20:1 “Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bah...