Langsung ke konten utama

BIDAT-BIDAT KRISTOLOGI DALAM SEJARAH GEREJA



Dalam sejarah Gereja Kristen, berbagai bidat atau ajaran sesat (heresies) muncul seiring perkembangan pemikiran teologis. Berikut adalah beberapa bidat Kristologi yang pernah muncul dalam sejarah gereja:

1. ARIANISME 

Dikembangkan oleh Arius pada abad ke-4. Arianisme menolak keilahian penuh Yesus Kristus, mengajarkan bahwa Yesus adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dan bukan setara dengan Allah Bapa.

2. DOKESTISME

Muncul pada abad pertama. Docetisme mengajarkan bahwa tubuh Yesus Kristus hanya tampak seperti manusia (hanya sebuah ilusi), dan bahwa Dia sebenarnya tidak memiliki tubuh fisik yang nyata.

3. NESTORIANISME

Dinamakan setelah Nestorius, seorang Patriark Konstantinopel pada abad ke-5.
Nestorianisme mengajarkan bahwa dalam Kristus terdapat dua pribadi yang terpisah : satu sebagai manusia dan satu sebagai Allah, sehingga mengurangi kesatuan antara keilahian dan kemanusiaan Yesus.

4. MONOFITISME

Monofisitisme muncul sebagai reaksi terhadap Nestorianisme pada abad ke-5.
Ajaran ini menyatakan bahwa dalam pribadi Yesus hanya ada satu sifat, yaitu sifat ilahi, yang sepenuhnya menyerap sifat manusiawi-Nya.

5. APOLLINARISME

Diajarkan oleh Apollinaris dari Laodikia pada abad ke-4. Apollinarisme mengajarkan bahwa Yesus memiliki tubuh manusia tetapi bukan jiwa manusia. Sebagai gantinya, firman Allah (Logos) menggantikan jiwa manusia dalam diri Yesus.

6. ADOPSIONISME

Ajaran ini muncul pada abad ke-2 dan kembali dalam beberapa bentuk pada abad-abad berikutnya. Adopsionisme mengajarkan bahwa Yesus lahir sebagai manusia biasa dan diadopsi sebagai Anak Allah pada saat pembaptisan atau kebangkitannya.

7. EUTYCHIANISME

Dikembangkan oleh Eutyches pada abad ke-5. Merupakan bentuk ekstrem dari Monofisitisme, mengajarkan bahwa setelah inkarnasi, sifat manusia dan ilahi Yesus bercampur menjadi satu sifat baru, bukan dua sifat yang berbeda.

8. SABELLIANISME (MODALISME)

Diajarkan oleh Sabellius pada abad ke-3.
Ajaran ini menganggap Allah itu satu, dan tiga "pribadi" dalam Trinitas hanyalah mode atau aspek dari satu Allah, bukan tiga pribadi yang berbeda.
Bidat-bidat ini sebagian besar dibahas dan dikutuk oleh berbagai konsili ekumenis dalam sejarah Gereja, seperti Konsili Nicea (325 M), Konsili Efesus (431 M), dan Konsili Chalcedon (451 M).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB IMAN KRISTEN   (1). 2 Korintus 5:21 berkata Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa. Jika Yesus adalah Allah yang tanpa dosa mengapa ayat ini berkata bahwa Yesus telah dibuat oleh Allah Bapa menjadi berdosa, jika demikian bagaimanakah Yesus bisa menebus manusia yang berdosa, kalau diri-Nya sendiri saja berdosa? JAWAB : Kalimat "telah dibuat menjadi dosa" itu artinya Yesus memang tidak berdosa, dan memang Dia harus tidak berdosa agar bisa memenuhi syarat sebagai penebus, sebab kalau Dia juga berdosa, maka Dia tidak layak menjadi penebus, malah Dia sendiri juga butuh ditebus.  Lalu apa artinya ayat ini? Ayat ini berarti Yesus yang secara inheren (pada diriNya sendiri) adalah tidak berdosa,"menjadi berdosa" karena dosa-dosa manusia ditimpakan kepadaNya. Jadi yang seharusnya dihukum karena dosa adalah kita sebagai manusia yang berdosa, tapi hukuman dosa kita ini ditimpakan kepada Yesus. Jadi Yesus "menjadi berdosa" disini karen...

APAKAH KETETAPAN ALLAH SELALU SINKRON DENGAN KEPUTUSAN MANUSIA?

Shalom pembaca yang budiman. Kali ini saya membagikan diskusi singkat saya dengan seseorang di Facebook yang bernama Andi. Dan karena saya merasa bahwa topik diskusi ini cukup menarik, saya akhirnya memutuskan untuk mendokumentasikannya. Diskusi ini berawal dari status FB Pak Heno Soeroso (seorang teman FB) yang me-repost sebuah video akun fanpage Mazmur. Isi video tersebut berbicara tentang 3 macam keputusan Tuhan. Link videonya ada di sini  https://www.facebook.com/share/v/onD1Lhx6deEVjhWb/?mibextid=oFDknk . Dan berikut cuplikan diskusinya : Dionisius Daniel Goli Sali : Ini pandangan dari orang yang tidak mengerti providensi Allah. Andi : Saya juga termasuk orang yang tidak mengerti tentang providensi Allah. Barangkali anda bisa jelaskan? Dionisius Daniel Goli Sali : Baik. Secara singkat saja. Providensi Allah tidak pernah merampok kebebasan manusia dalam menentukan pilihan/membuat keputusan. Pada saat manusia membuat keputusan, keputusan itu lahir dari pertimbanga...

MEMBUNGKAM CELOTEH DAN KEBODOHAN EDY PRAYITNO SANG MUALAF ODONG-ODONG Oleh: Arianto Tasey Rupanya Edy Prayitno sang mualaf odong-odong tidak menerima ketika kebodohannya dalam membaca dan mengutip ayat Alkitab untuk mendukung asumsi liarnya bahwa sebutan “Ibu” dalam Yohanes 20:15 itu adalah kepada Maria ibu Yesus, telah dibungkam oleh pendeta Esra Soru. Dalam sesi Tanya jawab pada momen debat lintas agama yang diselenggarakan oleh “MUALAF CENTER AYA SOFYA” pada tanggal 30 Juli 2024 yang lalu, Pendeta Esra Soru secara mantap membungkam kebodohan Prayitno. Pendeta Esra Soru memberikan argumentasi dari ayat Firman Tuhan bahwa sapaan “Ibu” dalam teks tersebut bukanlah kepada Maria ibu Yesus tetapi kepada Maria Magdalena. Dari mana kita mengetahuinya? Ayat 1 dari Yohanes 20 secara eksplisit memberitakan bahwa Maria Magdalena lah yang disebut di sana. Yohanes 20:1 “Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bah...