Langsung ke konten utama

HERMENEUTIKA 5


PERHATIKAN UNTUK SIAPA FIRMAN ITU DITUJUKAN!.

Ada orang Kristen yang berkata bahwa semua janji Tuhan "Ya dan Amin" untuk dirinya

Kelihatannya hebat dan beriman, tetapi sebetulnya salah! Mengapa? Karena tidak semua perintah maupun janji Tuhan berlaku untuk setiap orang.

👉CONTOH :

ADA BAGIAN-BAGIAN YANG MEMANG DIPERUNTUKKAN UNTUK SEMUA ORANG.

Misalnya : 

10 Hukum Allah atau Yoh 3:16

ADA BAGIAN-BAGIAN YANG HANYA DITUJUKAN UNTUK BANGSA ISRAEL SAJA (ISRAEL JAMAN PL).

Misalnya :

Perintah untuk menumpas habis suatu bangsa/Holy War (Ul 7:1-2). Karena pada waktu itu Israel sering dipakai sebagai algojo untuk menghukum bangsa lain yang jahat. Juga terkadang bangsa lain dipakai Tuhan untuk menghukum bangsa Israel. Perintah seperti itu tidak mungkin berlaku lagi di Zaman ini.

Kel 23:20-23; Im 26:46.

Misalnya :

Perintah untuk mendirikan kemah suci (Kel 25-dst). Kalau pada zaman PB orang Yahudi mendirikan lagi Kemah Suci/Bait Allah, maka itu justru dosa.

Perintah untuk sunat dan mengadakan perjamuan paskah PL

Perintah untuk mengorbankan binatang pada waktu berbuat dosa. (Im 4-5).

Jadi pada saat kita membaca Alkitab tidak semua ayat-ayat Alkitab itu menjadi perintah langsung buat kita, walaupun kita memang bisa mempelajari prinsip-prinsipnya secara rohani.

ADA BAGIAN-BAGIAN YANG HANYA DITUJUKAN UNTUK ORANG KRISTEN SAJA DAN BUKAN UNTUK SEMUA ORANG.

Rom 8:28 
2 Kor 10:13
Yeremia 29:11

ADA BAGIAN-BAGIAN YANG HANYA DITUJUKAN UNTUK ORANG-ORANG KRISTEN TERTENTU SAJA DAN BUKAN UNTUK SEMUA ORANG PERCAYA.

Mat 28:19-2b, janji penyertaan Tuhan ini hanya untuk orang yang memberitakan Injil.

Mat 10:16-20, janji ini ditujukan hanya untuk orang Kristen/Percaya yang dihadapkan kepada penguasa-penguasa. Bagian ini tidak berlaku untuk Pengkhotbah yang mau berkhotbah dalam kebaktian biasa.

ADA BAGIAN-BAGIAN YANG HANYA DITUJUKAN UNTUK SATU ORANG SAJA, DAN BUKAN UNTUK SEMUA ORANG.

Misalnya :

Luk 1:26-35, Untuk Maria saja
Mat 1:20:21, Untuk Yusuf saja
Mat 14:28-29, Untuk Petrus saja
Mat 1921-22 Untuk pemuda kaya yang ada di Alkitab itu saja

CATATAN :

Ini bukan berarti bahwa bagian-bagian yang bukan untuk kita itu tidak ada artinya sama sekali, karena kita masih bisa menarik "pelajaran" yang berharga dari bagian-bagian itu.

Misalnya :

Mat 14:28-29 memang tidak berarti bahwa kita boleh mencoba untuk berjalan diatas air, tetapi bagian itu mengajar kita untuk tetap percaya memandang pada Yesus dalam setiap keadaan.

Mat 19:21 memang tidak berarti bahwa kita harus menjual harta kita membagi-bagikan kepada orang miskin. Tetapi bagian ini mengajarkan kita untuk harus mengasihi Yesus lebih daripada harta kita.

ADA BAGIAN-BAGIAN YANG HANYA DITUJUKAN UNTUK ORANG TERTENTU PADA SUATU SAAT SAJA.

Misalnya : Tentang Jangan membawa bekal dan membangkitkan orang mati dalam Mat:5-10

Ayat ini hanya berlaku kepada para murid/rasul saat itu saja, karena mereka diperintahkan untuk memberitakan Injil hanya diantara orang Yahudi saja. Tetapi orang Kristen yang ekstrim sering menggunakan bagian ini sebagai dasar untuk mengatakan bahwa kita pun diperintahkan oleh Yesus untuk membangkitkan orang mati.

Sedangkan Mat 28:19-20 kemudian telah menganulir ayat ini. Mat 28 memandatkan kita untuk memberitakan Injil kepada seluruh penjuru dunia.

Juga dalam Luk 22:36 kita malah disuruh untuk membawa bekal, sehingga ayat Mat 5:10 diatas hanya untuk satu kasus/situasi tertentu saja dan bukan untuk setiap saat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEGITIGA PARADOX : ANTARA PROVIDENSI, DOSA, DAN KEKUDUSAN ALLAH

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali PENDAHULUAN Apa yang ada di benak anda saat mendengar kata paradoks? Bagi saya memikirkan paradoks ini rasanya sama seperti kita sedang naik "Roaler Coaster". Suatu aktifitas berpikir yang memusingkan sehingga benar-benar memeras otak. Tapi sebelum mengulas lebih jauh, saya ingin memastikan bahwa pembaca mengerti apa yang dimaksud dengan paradoks, karena istilah seperti ini tidak terbiasa lahir dari letupan-letupan percakapan ringan ala kedai tuak, sehingga tidak tertutup kemungkinan bahwa ada yang belum mengerti dengan istilah ini. 1. PARADOKS  Apa itu paradoks? Paradoks bisa didefinisikan sebagai dua pernyataan yang berlawanan tapi keduanya sama-sama benar. Atau paradoks juga bisa diartikan benar dan salah pada saat yang bersamaan. Padahal kita tahu bahwa secara logika sesuatu yang salah tidak bisa menjadi benar disaat yang sama. Berikut ini contoh pernyataan yang bersifat paradoks:  "DION YANG ORANG FLORES ITU BERKATA BAHW

50 TANYA-JAWAB SEPUTAR IMAN KRISTEN

1. Jika Yesus adalah Allah, mana pengakuan Yesus secara eksplisit bahwa Dia adalah Allah? JAWAB :  Iman Kristen tidak mendasarkan hanya pada pengakuan langsung dari mulut Yesus. Iman Kristen percaya kepada kesaksian seluruh kitab suci walaupun Yesus tidak pernah mengumumkan bahwa Dia adalah Allah tapi kitab suci memberitahukan dan mengafirmasi bahwa Yesus adalah Allah. Jika kepercayaan atas ke-Allahan Yesus harus menuntut pengakuan langsung dari Yesus, lalu mengapa harus tiba pada kesimpulan bahwa Yesus bukan Allah, sedangkan Yesus tidak pernah mengakui bahwa Dia bukan Allah. Kesaksian dari penulis Injil sudah cukup untuk mengafirmasi bahwa Yesus adalah Allah, karena mereka adalah orang-orang yang ada di sekeliling Yesus mereka adalah para saksi-saksi mata. Sedangkan orang yang menolak Yesus tidak pernah hidup sejaman dengan Yesus. 2. Apa bukti bahwa Yesus adalah Allah? JAWAB :  Bukti bahwa Yesus adalah Allah adalah, Yesus memilik sifat-sifat dan melakukan tindakan-tindakan

BENARKAH BAHWA YESUS BUKAN THEOS?

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali  Menurut DR. Erastus Sabdono, Yesus itu sebenarnya bukan Theos, kata Theos hanya merujuk kepada pribadi Allah Bapa, tidak pernah merujuk kepada pribadi Allah Anak/Yesus. Nah untuk meneguhkan pandangannya, beliau lalu mengutip 2 Kor 1:3 .  2 Korintus 1:3 (TB) Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, Sedangkan menurut beliau kata Yunani yang digunakan ketika merujuk pada Yesus adalah kata Kurios [Tuhan/Tuan] bukan Theos. Berdasarkan alasan yang dikemukakan diatas, maka Erastus Sabdono merasa bahwa Yesus seharusnya tidak sederajat dengan Bapa. Kata Theos ini diterjemahkan LAI sebagai Allah, maka implikasinya [bahayanya] adalah jika Yesus bukan Theos, maka Yesus juga bukan Allah. Lalu bagaimana kita menanggapi atau menjawab ajaran Erastus Sabdono ini? Sebenarnya kalau kita merujuk ke bahasa aslinya [Yunani] kita akan menemukan bahwa ada begitu banyak ayat Alkitab yang m