Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

ASAL MULA ISTILAH CEBONG DAN KAMPRET DALAM PERPOLITIKAN DI INDONESIA 🇲🇨

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali Cebong atau kecebong adalah istilah yang digunakan oleh kubu dari lawan politik Pak Jokowi untuk pendukung Pak Jokowi, dengan maksud untuk mengolok sudah digunakan sejak pilpres 2014 silam. Karena diketahui bahwa pak Jokowi sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, beliau memang suka memelihara kodok, dan karena pak Jokowi suka kodok, jadi nama pak Jokowi diplesetkan menjadi Jokokodok dan semua pendukungnya disebut cebong atau anak Kodok. Pengertian secara terminologi merujuk pada KBBI, cebong adalah proses metamorfosis katak 🐸 dari telur hingga menjadi katak dewasa. Nah sekarang "Kampret", sejarahnya adalah pada tahun 2014 partai pendukung Pak Prabowo menyebut diri mereka sebagai koalisi merah putih atau kalau disingkat menjadi KMP. Lalu dari KMP tadi diplesetkan menjadi Kampret oleh pendukung Pak Jokowi, juga dengan tujuan mengolok, sedangkan pengertian Kampret dalam istilah jawa adalah anak kelelawar. Kelelawar atau biasa disebut juga ...

KEKRISTENAN DAN OMNIPOTENT PARADOKS

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali Shalom pembaca yang Budiman. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang suatu istilah dalam filsafat yang disebut paradoks. Lalu kemudian kita akan tanggapi dalam sudut pandang kekristenan. Tapi sebelumnya kita harus terlebih dahulu tahu apa yang dimaksud dengan paradoks?. KBBI mendefinisikan paradoks sebagai suatu pendapat yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tapi kenyataannya mengandung kebenaran. Paradoks sendiri ada bermacam-macam jenisnya, kita tidak akan membahas semuanya, kita hanya akan membahas paradoks yang biasa digunakan oleh ateis untuk menggugat keTuhanan, yang dikenal dengan istilah omnipotent paradoks. Lalu apa itu omnipotent paradoks?, nah untuk memahami istilah ini, kita harus memahami dulu apa yang dimaksud dengan omnipotent?, omnipotent adalah istilah Theologi yang merujuk pada pengertian kemahakuasaan Tuhan. Omnipotent artinya kemahakuasaan atau memiliki suatu kekuatan yang ta...

TERIMA KASIH PAK JOKOWI

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali Kurang lebih sepekan terakhir sebelum artikel ini ditulis, ibu Pertiwi kita tengah berduka, Nusa Tenggara Timur dilanda bencana hebat, ya setidaknya sebuah bencana alam yang belum pernah saya lihat terjadi di NTT dalam kurun waktu tiga puluh tahun terakhir (Sesuai umur penulis). Kerugian materil bahkan kehilangan jiwa telah menjadi goresan pilu dihati kami dan lukisan nestapa dikalbu, yang mungkin tak akan pernah bisa kami lupakan, apalagi oleh keluarga para korban. NTT ku porak-poranda, flobamoraku hancur berantakan, Propinsiku yang kucintai  mendapatkan cobaan berat, ratusan mayat bergelimpangan di lewotana Adonara, infrastruktur dan bangunan yang tadinya kelihatannya kokoh berdiri, ternyata tak berdaya menghadapi amukan alam. NTT sering diplesetkan menjadi "NANTI TUHAN TOLONG", tapi kali ini, kali ini kami memang benar-benar membutuhkan pertolongan Tuhan. sebagai manusia biasa, cobaan ini terasa sangat berat, Terlalu berat bagi...

DARIMANA KAIN MENDAPATKAN ISTRINYA? DAN KEPADA SIAPAKAH KAIN TAKUT DIBUNUH?

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali Shalom... teman-teman pembaca yang budiman, kali ini saya ingin membahas tentang beberapa hal yang menjadi kontroversial dalam Alkitab.  Dengan sifat Alkitab yang bagi kita sebagai orang Kristen dianggap infalible dan Inneranci (tak dapat salah) karena adalah wahyu dari Allah sendiri, maka saya kira pertanyaan-pertanyaan kontroversial seperti judul di atas, seyogyanya harus di tanggapi dan jangan diabaikan begitu saja.  Kita harus bisa menjelaskan iman kita dengan rasional, walaupun mungkin tidak komprehensif dalam pengertian menyeluruh dan utuh, karena keterbatasan rasio kita sebagai manusia dalam memahami Tuhan secara tuntas. Walau demikian, keterbatasan tersebut tak harus menjadi penghalang dan alasan untuk tidak mau belajar. Sekarang mari kita ke pembahasan. Di dalam kitab kejadian pasal 4 diceritakan bahwa manusia pertama yaitu adam dan hawa memiliki dua orang anak, yakni kain dan habel. Maka total jumlah manusia saat itu adal...

PASKAH DAN MAKNA THEOLOGIS NYA BAGI IMAN KRISTEN

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali  Shalom Saudara seiman. Sebagai umat kristen kita baru saja melewati hari raya paskah. suatu peringatan dari fakta dan momentum kebangkitan Yesus Kristus. Umat Kristiani dari denominasi apapun, saya kira semuanya sepakat untuk fakta ini, bahwa Yesus Kristus memang pernah bangkit dari kematian, hal ini juga menjadi salah satu keunikan dari Yesus, yang tidak akan pernah kita temui pada pemuka atau tokoh-tokoh dari agama-agama lain. Saya mencatat ada dua hal istimewa yang kita dapatkan sebagai pengikut Kristus sehubungan dengan perayaan paskah ini. Pertama , paskah menjadi bukti bahwa kasih dan keadilan Allah dinyatakan secara sempurna didalam kehidupan kristiani kita. Karena sebagai manusia yang telah rusak dalam dosa seharusnya kita menanggung murka Allah sebagai konsekuensinya.  Allah kita memang memiliki sifat kasih dan juga adil. Allah yang kasih, tidak ingin satupun umat-Nya binasa dalam kekekalan. 1 Yohanes 4:8 (TB)  ...

DOKTRIN TRITUNGGAL DAN LATAR BELAKANG DIADAKANNYA KONSILI NICEA TAHUN 325 MASEHI

1. Bapa Gereja yang bernama Tertulianus (155 -230), menyatakan suatu istilah terkait sebutan Tritunggal yaitu “Una Substantia Tres Personae” , yang berarti Satu substansi/hakikat dalam Tiga Pribadi. Istilah tersebut sebagai istilah untuk menekankan suatu fakta dalam Alkitab mengenai Keesaan Allah yang bersifat Tritunggal berdasarkan pemahaman Alkitab secara menyeluruh dan tuntas. Tidak seperti kaum Sabelian yang terjebak pada literalisme teologia dan tanpa melihat kebenaran secara utuh. 2 . Dalam doktrin tersebut Keilahian Bapa – Anak – Roh Kudus adalah setara dan satu hakekat. Sehingga Pribadi Anak atau Logos dan Roh Kudus dipahami sebagai pribadi – pribadi yang berhakikat Allah sama seperti Bapa 3.  Doktrin Allah Tritunggal ini dipertahankan oleh gereja pada saat itu, meskipun terus diserang oleh bidat-bidat pada era tersebut seperti Monarchianisme, dimana tokohnya adalah orang-orang seperti Praxeas dan Sabelius 4. Pada Tahun 318 M terjadilah suatu perdebatan antar...