Langsung ke konten utama

ASAL MULA ISTILAH CEBONG DAN KAMPRET DALAM PERPOLITIKAN DI INDONESIA 🇲🇨

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali


Cebong atau kecebong adalah istilah yang digunakan oleh kubu dari lawan politik Pak Jokowi untuk pendukung Pak Jokowi, dengan maksud untuk mengolok sudah digunakan sejak pilpres 2014 silam.

Karena diketahui bahwa pak Jokowi sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, beliau memang suka memelihara kodok, dan karena pak Jokowi suka kodok, jadi nama pak Jokowi diplesetkan menjadi Jokokodok dan semua pendukungnya disebut cebong atau anak Kodok.

Pengertian secara terminologi merujuk pada KBBI, cebong adalah proses metamorfosis katak 🐸 dari telur hingga menjadi katak dewasa.

Nah sekarang "Kampret", sejarahnya adalah pada tahun 2014 partai pendukung Pak Prabowo menyebut diri mereka sebagai koalisi merah putih atau kalau disingkat menjadi KMP.

Lalu dari KMP tadi diplesetkan menjadi Kampret oleh pendukung Pak Jokowi, juga dengan tujuan mengolok, sedangkan pengertian Kampret dalam istilah jawa adalah anak kelelawar.

Kelelawar atau biasa disebut juga kalong adalah binatang Nokturnal (binatang yg biasanya berkeliaran mencari makan pada malam hari, sedangkan kalau siang hari binatang ini biasanya tidur) dan binatang ini mempunyai cara tidur yg unik yaitu bergelantungan di atas pohon dengan kondisi badan yg terbalik, kaki keatas dan kepala kebawah.

Dari sifat atau cara tidurnya inilah sehingga para pendukung Jokowi sering menyebut pendukung Prabowo (kampret) dengan sebutan otak yg terbalik (bodoh)

Jadi Guys itulah latar belakangnya dan pengertian dari istilah kampret dan cebong yg mewarnai sosial media kita. apapun itu, semoga ini hanyalah sekedar fenomena biasa dari bentuk kefanatikan kita terhadap jagoan kita masing-masing..

Terlepas dari istilah-istilah tersebut yang akhir-akhir ini terlihat seperti kotak-kotak pemisah diantara kita, marilah kembali kita sadar bahwa kita semua adalah saudara sebangsa dan setanah air, yang lahir dari rahim bersama yaitu ibu Pertiwi 🇮🇩🤝

Salam sebangsa dan setanah air Pancasila harga mati.🤚🙏🇮🇩

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB IMAN KRISTEN   (1). 2 Korintus 5:21 berkata Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa. Jika Yesus adalah Allah yang tanpa dosa mengapa ayat ini berkata bahwa Yesus telah dibuat oleh Allah Bapa menjadi berdosa, jika demikian bagaimanakah Yesus bisa menebus manusia yang berdosa, kalau diri-Nya sendiri saja berdosa? JAWAB : Kalimat "telah dibuat menjadi dosa" itu artinya Yesus memang tidak berdosa, dan memang Dia harus tidak berdosa agar bisa memenuhi syarat sebagai penebus, sebab kalau Dia juga berdosa, maka Dia tidak layak menjadi penebus, malah Dia sendiri juga butuh ditebus.  Lalu apa artinya ayat ini? Ayat ini berarti Yesus yang secara inheren (pada diriNya sendiri) adalah tidak berdosa,"menjadi berdosa" karena dosa-dosa manusia ditimpakan kepadaNya. Jadi yang seharusnya dihukum karena dosa adalah kita sebagai manusia yang berdosa, tapi hukuman dosa kita ini ditimpakan kepada Yesus. Jadi Yesus "menjadi berdosa" disini karen...

APAKAH KETETAPAN ALLAH SELALU SINKRON DENGAN KEPUTUSAN MANUSIA?

Shalom pembaca yang budiman. Kali ini saya membagikan diskusi singkat saya dengan seseorang di Facebook yang bernama Andi. Dan karena saya merasa bahwa topik diskusi ini cukup menarik, saya akhirnya memutuskan untuk mendokumentasikannya. Diskusi ini berawal dari status FB Pak Heno Soeroso (seorang teman FB) yang me-repost sebuah video akun fanpage Mazmur. Isi video tersebut berbicara tentang 3 macam keputusan Tuhan. Link videonya ada di sini  https://www.facebook.com/share/v/onD1Lhx6deEVjhWb/?mibextid=oFDknk . Dan berikut cuplikan diskusinya : Dionisius Daniel Goli Sali : Ini pandangan dari orang yang tidak mengerti providensi Allah. Andi : Saya juga termasuk orang yang tidak mengerti tentang providensi Allah. Barangkali anda bisa jelaskan? Dionisius Daniel Goli Sali : Baik. Secara singkat saja. Providensi Allah tidak pernah merampok kebebasan manusia dalam menentukan pilihan/membuat keputusan. Pada saat manusia membuat keputusan, keputusan itu lahir dari pertimbanga...

MEMBUNGKAM CELOTEH DAN KEBODOHAN EDY PRAYITNO SANG MUALAF ODONG-ODONG Oleh: Arianto Tasey Rupanya Edy Prayitno sang mualaf odong-odong tidak menerima ketika kebodohannya dalam membaca dan mengutip ayat Alkitab untuk mendukung asumsi liarnya bahwa sebutan “Ibu” dalam Yohanes 20:15 itu adalah kepada Maria ibu Yesus, telah dibungkam oleh pendeta Esra Soru. Dalam sesi Tanya jawab pada momen debat lintas agama yang diselenggarakan oleh “MUALAF CENTER AYA SOFYA” pada tanggal 30 Juli 2024 yang lalu, Pendeta Esra Soru secara mantap membungkam kebodohan Prayitno. Pendeta Esra Soru memberikan argumentasi dari ayat Firman Tuhan bahwa sapaan “Ibu” dalam teks tersebut bukanlah kepada Maria ibu Yesus tetapi kepada Maria Magdalena. Dari mana kita mengetahuinya? Ayat 1 dari Yohanes 20 secara eksplisit memberitakan bahwa Maria Magdalena lah yang disebut di sana. Yohanes 20:1 “Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bah...