Langsung ke konten utama

LANGIT MENDENGAR CURAHAN HATI YANG TAK TERUCAP



AKU : 

Wahai langit, saat ini aku merasa perlu berbicara, tapi bukan kepada manusia, melainkan kepada sesuatu yang tak pernah menghakimi

Kepada sesuatu yang tak pernah bertanya mengapa aku diam atau mengapa aku menangis. Sesuatu yang hanya mendengar, dengan keheningan yang penuh pemahaman. Dan aku percaya itu adalah kamu.

Langit, aku ingin berbagi sesuatu yang tak pernah mudah untuk ku ungkapkan. Masa lalu yang ku pendam, jauh di sudut hati, hanya diketahui oleh segelintir orang di dunia ini.

Aku lahir sebagai anak pertama dari empat bersaudara, meski sejatinya bukanlah yang pertama. Dua kakakku telah berpulang bahkan sebelum mereka sempat mengenal dunia. Kehilangan itu menyakiti bapa begitu dalam hingga ia hampir kehilangan dirinya sendiri.

Berbagai usaha dilakukan agar aku, anak ketiga yang bertahan, bisa hadir dengan selamat. Mereka berobat ke “orang pintar”, memohon kepada leluhur, bahkan menjalani pantangan yang dianggap sakral. Akhirnya, aku lahir. Sebuah harapan baru bagi mereka yang telah kehilangan terlalu banyak.

Namun, kehidupan tak selalu berjalan mulus. Aku tumbuh dengan kasih sayang, tetapi tubuhku yang lemah menjadi bahan bulian. Aku berbeda, dan perbedaan itu sering kali menjadi beban bagiku. Perjalanan pendidikanku juga tak seperti kebanyakan orang. Aku sempat berhenti di tahun-tahun awal pendidikan, lalu melanjutkan dengan berbagai upaya, paket B, paket C, hingga akhirnya kuliah.

Tetapi jalan itu tidak sempurna. Tanpa ijazah SD, banyak pintu tetap terkunci. Aku tak pernah bisa mengikuti ujian PNS, dan mimpi untuk bekerja di tempat yang lebih "diakui" terasa jauh. Kini, aku bekerja sebagai penjaga keamanan. Bukan pekerjaan yang ku impikan, tapi itu adalah jalanku untuk memberikan kehidupan bagi keluarga kecilku.

Namun, Langit, ada hal yang sulit ku terima. Masa laluku, yang ku kunci rapat-rapat, pernah dibuka oleh istriku. Tidak sengaja, ia menceritakan sesuatu yang sangat pribadi kepada orang lain. Aku tahu, ia tidak bermaksud menyakiti, tapi aku merasa telanjang dan terbuka di hadapan orang-orang yang seharusnya tidak tahu.

JAWABAN LANGIT :

Aku mengerti, wahai jiwa yang terluka. Hidup memang sering kali terasa seperti lorong gelap, di mana hanya ada sedikit cahaya yang dihasilkan. Namun, ketahuilah, setiap luka adalah tanda bahwa kau telah berjuang. Masa lalu bukan untuk disembunyikan, melainkan untuk dipahami, karena di sanalah letak kekuatanmu yang sebenarnya. Tetaplah kuat...

AKU : 😌🥹😌


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB IMAN KRISTEN   (1). 2 Korintus 5:21 berkata Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa. Jika Yesus adalah Allah yang tanpa dosa mengapa ayat ini berkata bahwa Yesus telah dibuat oleh Allah Bapa menjadi berdosa, jika demikian bagaimanakah Yesus bisa menebus manusia yang berdosa, kalau diri-Nya sendiri saja berdosa? JAWAB : Kalimat "telah dibuat menjadi dosa" itu artinya Yesus memang tidak berdosa, dan memang Dia harus tidak berdosa agar bisa memenuhi syarat sebagai penebus, sebab kalau Dia juga berdosa, maka Dia tidak layak menjadi penebus, malah Dia sendiri juga butuh ditebus.  Lalu apa artinya ayat ini? Ayat ini berarti Yesus yang secara inheren (pada diriNya sendiri) adalah tidak berdosa,"menjadi berdosa" karena dosa-dosa manusia ditimpakan kepadaNya. Jadi yang seharusnya dihukum karena dosa adalah kita sebagai manusia yang berdosa, tapi hukuman dosa kita ini ditimpakan kepada Yesus. Jadi Yesus "menjadi berdosa" disini karen...

APAKAH KETETAPAN ALLAH SELALU SINKRON DENGAN KEPUTUSAN MANUSIA?

Shalom pembaca yang budiman. Kali ini saya membagikan diskusi singkat saya dengan seseorang di Facebook yang bernama Andi. Dan karena saya merasa bahwa topik diskusi ini cukup menarik, saya akhirnya memutuskan untuk mendokumentasikannya. Diskusi ini berawal dari status FB Pak Heno Soeroso (seorang teman FB) yang me-repost sebuah video akun fanpage Mazmur. Isi video tersebut berbicara tentang 3 macam keputusan Tuhan. Link videonya ada di sini  https://www.facebook.com/share/v/onD1Lhx6deEVjhWb/?mibextid=oFDknk . Dan berikut cuplikan diskusinya : Dionisius Daniel Goli Sali : Ini pandangan dari orang yang tidak mengerti providensi Allah. Andi : Saya juga termasuk orang yang tidak mengerti tentang providensi Allah. Barangkali anda bisa jelaskan? Dionisius Daniel Goli Sali : Baik. Secara singkat saja. Providensi Allah tidak pernah merampok kebebasan manusia dalam menentukan pilihan/membuat keputusan. Pada saat manusia membuat keputusan, keputusan itu lahir dari pertimbanga...

MEMBUNGKAM CELOTEH DAN KEBODOHAN EDY PRAYITNO SANG MUALAF ODONG-ODONG Oleh: Arianto Tasey Rupanya Edy Prayitno sang mualaf odong-odong tidak menerima ketika kebodohannya dalam membaca dan mengutip ayat Alkitab untuk mendukung asumsi liarnya bahwa sebutan “Ibu” dalam Yohanes 20:15 itu adalah kepada Maria ibu Yesus, telah dibungkam oleh pendeta Esra Soru. Dalam sesi Tanya jawab pada momen debat lintas agama yang diselenggarakan oleh “MUALAF CENTER AYA SOFYA” pada tanggal 30 Juli 2024 yang lalu, Pendeta Esra Soru secara mantap membungkam kebodohan Prayitno. Pendeta Esra Soru memberikan argumentasi dari ayat Firman Tuhan bahwa sapaan “Ibu” dalam teks tersebut bukanlah kepada Maria ibu Yesus tetapi kepada Maria Magdalena. Dari mana kita mengetahuinya? Ayat 1 dari Yohanes 20 secara eksplisit memberitakan bahwa Maria Magdalena lah yang disebut di sana. Yohanes 20:1 “Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bah...