Langsung ke konten utama

APAKAH MANUSIA YANG BERDOSA BISA BERBUAT BAIK? PART 2


OUTLINE KHOTBAH 

Orang di luar Kristus (bukan orang percaya) tidak bisa berbuat baik. Dia mungkin bisa berbuat baik secara relatif, tapi itu bukan perbuatan baik yang sejati. Sebab di mata Tuhan, segala sesuatu yang dilakukan tanpa iman adalah dosa.

1. "....Tanpa Iman tidak ada orang yang berkenan kepada Allah...." (Ibrani 11:6)

2. "....Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa...." (Roma 14:23)

Jadi orang di luar Kristus, ketika ia berbuat baik dosa, berbuat jahat juga dosa. Lalu apakah itu artinya lebih baik ia tidak usah berbuat apapun, agar dia tidak terjebak dalam dosa? ia tetap saja berdosa, bahkan ketika ia tidak berbuat apa-apa.

Yakobus 4:17 (TB) Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa. 

TAPI ADA AYAT-AYAT YANG KELIHATANNYA SEOLAH-OLAH MEMANG MENGAJARKAN KEPADA KITA BAHWA MANUSIA BISA BERBUAT BAIK, DAN PERBUATAN BAIK MANUSIA BISA MENYELAMATKAN DIRINYA 

1. Matius 7:21 (TB) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Frasa "Melakukan kehendak Bapa" disini, sering dipahami sebagai melakukan perbuatan yang baik. Sehingga ayat ini dianggap sebagai dukungan atau sokongan bagi "selamat karena perbuatan baik".

Tapi kalau kita melihat konteks ayat ini, beberapa ayat sebelum dan sesudahnya, ayat ini sebenarnya berbicara tentang nabi-nabi atau pengajar-pengajar palsu yang mana Yesus tidak pernah kenal mereka.

Dan karena Yesus tidak pernah kenal mereka, maka mereka ini sebenarnya bukan orang-orang percaya, sebab jika mereka orang percaya, tentu Yesus harusnya berkata: "Aku dulu kenal kamu". Karena Yesus pasti kenal domba-domba-Nya, Yesus pasti kenal kepunyaan-Nya. 

Nabi-nabi palsu ini selalu berbuat kejahatan. Sebagai nabi mereka berbicara tentang "Tuhan Tuhan...." tapi karena "palsu", sebagai nabi yang "palsu", mereka sama sekali tidak melakukan kehendak Bapa.

Nah persoalannya disini sekarang adalah: Apakah kehendak Bapa disini adalah perbuatan baik, atau selalu melulu tentang perbuatan baik?

Menurut Jhon Calvin : Kehendak Bapa tidak selalu merujuk kepada perbuatan baik. Kehendak Bapa bisa merujuk kepada iman kepada Kristus.

2. Yohanes 6:40 (TB) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Jadi "kehendak Bapa" disini tidak selalu merujuk kepada perbuatan, tidak selalu berurusan dengan perbuatan baik, kehendak Bapa bisa berurusan dengan kepercayaan kepada Anak atau beriman kepada Kristus.

3. Yohanes 6:28-29 (TB) Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Yang menarik disini adalah, dalam ayat ini ada dua kata "pekerjaan". Kata pertama ditulis dalam bentuk jamak dalam bahasa Yunani (pekerjaan-pekerjaan). Sedangkan kata kedua ditulis dalam bentuk tunggal. Ini menunjukkan bahwa di ayat 28 diatas mereka merujuk kepada pekerjaan yang berhubungan dengan perbuatan-perbuatan baik, tapi Yesus menjawab mereka bahwa pekerjaan yang dimaksud adalah percaya kepada Allah.

4. Yohanes 6:28-29 (VMD) Mereka bertanya kepada-Nya, Pekerjaan-pekerjaan apa yang dikehendaki oleh Allah?”
Jawab Yesus, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, ‘percayalah kepada Dia yang telah diutus oleh Allah.’

5. Yohanes 5:28-29 (TB) Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,
dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

Ayat ini juga sekilas menunjukkan kepada kita bahwa orang yang berbuat baik akan bangkit untuk hidup yang kekal. Ayat ini sekilas mengajarkan kepada kita "salvation by works", memang disini disebutkan ada perbuatan baik, tapi sebenarnya ayat ini tidak menunjukkan causalitas atau hubungan sebab-akibat. Ayat ini hanya menyatakan bahwa orang yang berbuat baik masuk surga, ayat ini tidak menyatakan bahwa orang masuk surga karena berbuat baik.

Sebagaimana yang telah kita pelajari bahwa orang di luar Kristus tidak bisa berbuat baik, maka jika ada orang yang bisa berbuat baik, mereka pasti orang percaya atau orang yang ada dalam Kristus. Iman kita adalah sesuatu yang tidak terlihat, iman hanya bisa terlihat melalui perbuatan baik kita, maka perbuatan baik kita adalah tanda bahwa kita orang beriman, maka jika ada orang yang "ngakunya"  beriman, tapi tidak ada perbuatan baik sama sekali yang nampak dalam hidupnya, melainkan dia hidup dalam kedagingan dengan sesuka-sukanya, maka patut diragukan keimanannya. Jadi ayat ini tidak mengajarkan bahwa orang selamat karena berbuat baik. Ayat ini hanya menyatakan bahwa mereka yang selamat itu adalah mereka yang berbuat baik.

Jhon Calvin : Ia menunjukkan orang-orang percaya oleh perbuatan-perbuatan baik, seperti Ia ditempat lain mengajar bahwa pohon dikenal oleh buahnya. (Mat 7:16, Luk 6:44)

Selain tidak bisa selamat dengan berbuat baik, manusia juga tidak bisa selamat dengan hanya bertobat atau berhenti berbuat dosa. Karena dosa adalah hutang dihadapan Allah, hutang perlu pembayaran, hutang tidak bisa diselesaikan dengan berhenti berhutang, demikian juga dosa, dosa juga perlu pembayaran atau penebusan.

Matthew 6:12 (KJV) And forgive us our debts, as we forgive our debtors.

Tapi ada ayat-ayat menyatakan bahwa orang bertobat itu bisa selamat.

Kisah Para Rasul 2:38 (TB) Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Nah disini ada kata "pengampunan dosa" kalau dosa kita diampuni itu artinya kita pasti selamat. Nah kalau begitu apakah membuang dosa atau berhenti berbuat dosa bisa menyelamatkan kita? Apakah begitu pengertiannya? Ternyata tidak!.

Begini, dalam Alkitab walaupun istilah kata bertobat itu sama, tapi biasanya kata "bertobat" di dalam Alkitab digunakan dalam dua pengertian.

1. Bertobat artinya berhenti berbuat dosa, (contoh: pemabuk berhenti mabuk, pelacur berhenti melacur, pencuri berhenti mencuri) itu bertobat dalam pengertian pertama.

Kisah Para Rasul 8:22 (TB) Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini; 

2 Korintus 12:21 (TB) Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan ketidaksopanan yang mereka lakukan.

2. Bertobat yang artinya datang kepada Kristus, beriman atau percaya kepada Kristus sebagai juru selamat.

Kisah Para Rasul 3:19 (TB) Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, 

Perhatikan, disini pertobatan dikaitkan dengan penghapusan dosa. Ini jelas tidak menunjukkan arti bahwa bertobat itu membuang dosa, karena kalau kita membuang dosa itu artinya kita berusaha untuk berhenti berbuat dosa,  saat kita berusaha untuk berhenti berbuat dosa, apakah ada usaha keras dan jasa disana? Iya ada usaha keras, ada jasa saya atau perbuatan saya, jika demikian, maka itu berarti pengampunan dosa kita dihasilkan melalui usaha atau kerja keras kita. Dan itu pemahaman yang salah.

Nah Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa pengampunan dosa itu hanya bisa dilakukan dengan percaya kepada Kristus saja.

Kisah Para Rasul 10:43 (TB) Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."

Kisah Para Rasul 26:18 (TB) untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.

Jadi yang saya maksudkan dengan bertobat tidak menyelamatkan itu adalah bertobat dalam pengertian pertama tadi.

Nah sekarang kita masuk ke bertobat dalam pengertian yang kedua.

Kisah Para Rasul 2:38 (TB) Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

Jadi ini Kisah 2:38 ini bertobat dalam pengertian kedua, bertobat disini artinya percaya kepada Kristus, karena percaya kepada Kristus maka dosa kita diampuni, nah karena dosa telah diampuni, dibayar atau ditebus oleh Yesus, kita akhirnya diselamatkan.

Ini sama dengan Kisah 11:18

Kisah Para Rasul 11:18 (TB) Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."

Jadi pertobatan disini tidak boleh diartikan dengan membuang dosa, tapi harus diartikan sebagai menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat.

Dosa itu dalam Alkitab dianggap sebagai hutang. Nah untuk membereskan hutang langkah pertama, bayar dulu hutangnya , langkah kedua, berhenti hutang. Demikian juga dengan dosa, Nah bayar hutang dosa ini bagaimana? 

Roma 6:23 (TB) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. 

Harus pakai nyawa, na kalau saya pakai nyawa maka matilah saya, oleh sebab itu kita tidak bisa bayar hutang sendiri, kita butuh juru selamat, yaitu Yesus Kristus, saat juru selamat ini bayar hutang kita di kayu salib, dia berkata: "Sudah selesai"

Ini penting saat saudara penginjilan saudara jangan hanya suruh mereka bertobat, tapi ajarkan mereka tentang penebusan dosa, sebab kalau hanya berhenti berbuat dosa tapi dosanya tidak ditebus ya orang itu tidak akan selamat alias masuk neraka juga.

Maka dalam penginjilan kita harus memberitakan Kristus yang membayar atau menebus, jangan hanya melarang orang berbuat dosa tapi tidak memperkenalkan sang penebus dosa, maka sia-sialah penginjilan kita, orang itu tetap mati dalam dosanya.

Nah sekarang saya tunjukkan ayat-ayat yang menyatakan bahwa manusia diselamatkan hanya karena iman semata kepada Kristus.

1. Yohanes 3:16 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

2. Roma 3:24, 27-28 (TB) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. 

(27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!

(28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. 

Disini dikatakan bahwa kita dibenarkan atau diselamatkan dengan cuma-cuma.

Galatia 2:19-21 (TB) Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;

namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. 

Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.

Hukum taurat ini kan berbicara tentang amal atau perbuatan baik.

Efesus 2:8-9 (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 
itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. 

Efesus 2:8-9 ini sebenarnya terjemahannya LAI salah ya, disini dikatakan "oleh karena kasih karunia", seharusnya melalui iman. Ada orang yang bertanya: "kita ini sebenarnya diselamatkan oleh Yesus atau oleh iman?" Jadi sebenarnya kita diselamatkan oleh Kristus melalui iman.

Mengapa hanya melalui iman dan bukan perbuatan? Jawabannya adalah, melalui perbuatan bisa membuat orang menjadi sombong atau memegahkan diri, tapi kalau hadiah atau kasih karunia maka tak ada orang yang bisa sombong

Filipi 3:8-9 (TB) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 

dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

Roma 9:30-32 (TB) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Ini: bahwa bangsa-bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran, telah beroleh kebenaran, yaitu kebenaran karena iman. 

Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu.

Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan,

Roma 10:1-3 (TB) Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. 

Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.

Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

Sungguh-sungguh giat tapi tanpa pengertian yang benar maka sia-sia. Sungguh-sungguh di luar Yesus adalah sia-sia.

Lukas 23:42-43 (TB) Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." 

Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Penjahat ini tidak punya perbuatan baik sama sekali, tapi dia selamat.

SEMUA AYAT INI MENUNJUKKAN KEPADA KITA BAHWA SELAMAT KARENA IMAN 

Selain keselamatan itu bukan karena perbuatan baik, keselamatan juga bukan karena iman plus perbuatan baik.

Galatia 2:16 (TB) Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat. 

Efesus 2:8-9 (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 

itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. 

Dalam Kisah 15 kan ada sidang di Yerusalem. Problem yang melatarbelakangi sidang itu adalah terkait dengan perdebatan bahwa apakah mereka cukup beriman saja untuk selamat, atau harus beriman plus melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.

Kisah Para Rasul 15:1 (TB) Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."

Tapi dibantah oleh Paulus dan Barnabas bahwa keselamatan hanya oleh karena iman.

Kisah Para Rasul 15:2 (TB) Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. 

Nah menurut orang Yahudi yang telah percaya, orang-orang dari bangsa lain harus percaya dan disunat. Percaya dan disunat itu kan artinya iman plus perbuatan.

Kisah Para Rasul 15:5 (TB) Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."

Roma 11:5-6 (TB) Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia. 

Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.


PR : (Matius 25. Cari di YouTube : Apakah Yesus mengajarkan selamat karena iman+perbuatan baik? Esra)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEGITIGA PARADOX : ANTARA PROVIDENSI, DOSA, DAN KEKUDUSAN ALLAH

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali PENDAHULUAN Apa yang ada di benak anda saat mendengar kata paradoks? Bagi saya memikirkan paradoks ini rasanya sama seperti kita sedang naik "Roaler Coaster". Suatu aktifitas berpikir yang memusingkan sehingga benar-benar memeras otak. Tapi sebelum mengulas lebih jauh, saya ingin memastikan bahwa pembaca mengerti apa yang dimaksud dengan paradoks, karena istilah seperti ini tidak terbiasa lahir dari letupan-letupan percakapan ringan ala kedai tuak, sehingga tidak tertutup kemungkinan bahwa ada yang belum mengerti dengan istilah ini. 1. PARADOKS  Apa itu paradoks? Paradoks bisa didefinisikan sebagai dua pernyataan yang berlawanan tapi keduanya sama-sama benar. Atau paradoks juga bisa diartikan benar dan salah pada saat yang bersamaan. Padahal kita tahu bahwa secara logika sesuatu yang salah tidak bisa menjadi benar disaat yang sama. Berikut ini contoh pernyataan yang bersifat paradoks:  "DION YANG ORANG FLORES ITU BERKATA BAHW

50 TANYA-JAWAB SEPUTAR IMAN KRISTEN

1. Jika Yesus adalah Allah, mana pengakuan Yesus secara eksplisit bahwa Dia adalah Allah? JAWAB :  Iman Kristen tidak mendasarkan hanya pada pengakuan langsung dari mulut Yesus. Iman Kristen percaya kepada kesaksian seluruh kitab suci walaupun Yesus tidak pernah mengumumkan bahwa Dia adalah Allah tapi kitab suci memberitahukan dan mengafirmasi bahwa Yesus adalah Allah. Jika kepercayaan atas ke-Allahan Yesus harus menuntut pengakuan langsung dari Yesus, lalu mengapa harus tiba pada kesimpulan bahwa Yesus bukan Allah, sedangkan Yesus tidak pernah mengakui bahwa Dia bukan Allah. Kesaksian dari penulis Injil sudah cukup untuk mengafirmasi bahwa Yesus adalah Allah, karena mereka adalah orang-orang yang ada di sekeliling Yesus mereka adalah para saksi-saksi mata. Sedangkan orang yang menolak Yesus tidak pernah hidup sejaman dengan Yesus. 2. Apa bukti bahwa Yesus adalah Allah? JAWAB :  Bukti bahwa Yesus adalah Allah adalah, Yesus memilik sifat-sifat dan melakukan tindakan-tindakan

BENARKAH BAHWA YESUS BUKAN THEOS?

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali  Menurut DR. Erastus Sabdono, Yesus itu sebenarnya bukan Theos, kata Theos hanya merujuk kepada pribadi Allah Bapa, tidak pernah merujuk kepada pribadi Allah Anak/Yesus. Nah untuk meneguhkan pandangannya, beliau lalu mengutip 2 Kor 1:3 .  2 Korintus 1:3 (TB) Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, Sedangkan menurut beliau kata Yunani yang digunakan ketika merujuk pada Yesus adalah kata Kurios [Tuhan/Tuan] bukan Theos. Berdasarkan alasan yang dikemukakan diatas, maka Erastus Sabdono merasa bahwa Yesus seharusnya tidak sederajat dengan Bapa. Kata Theos ini diterjemahkan LAI sebagai Allah, maka implikasinya [bahayanya] adalah jika Yesus bukan Theos, maka Yesus juga bukan Allah. Lalu bagaimana kita menanggapi atau menjawab ajaran Erastus Sabdono ini? Sebenarnya kalau kita merujuk ke bahasa aslinya [Yunani] kita akan menemukan bahwa ada begitu banyak ayat Alkitab yang m