Langsung ke konten utama

APAKAH SAAT YESUS MATI, DIA TURUN KE DUNIA ORANG MATI?

NATS :

1 Petrus 3:19-20 (TB) dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, 
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.  

Memang harus diakui bahwa menjawab ayat ini tidaklah mudah, karena 1 Petrus 3:19-20 ini termasuk ayat yang sulit. Dalam teks asli, kata "injil" ini sebenarnya tidak ada, lalu ayat ini memang ditulis dalam bentuk aorest/past.

Beberapa pihak kemudian menafsirkan bahwa Yesus memang benar-benar turun ke dunia orang mati, sehingga ayat ini menjadi dasar atau landasan bagi mereka untuk mengajarkan doktrin penginjilan terhadap orang mati.

Lalu apa sebenarnya maksud dari ayat ini? maksud ayat ini adalah Yesus (dalam Roh) telah memberitakan Injil kepada mereka (orang-orang yang telah mati) saat mereka masih hidup melalui Nuh. Lalu mengapa dikatakan menginjili orang mati? Karena ini dilihat dari sudut pandang Petrus, saat petrus menulis surat ini tentu mereka sudah mati. 

Jadi tidak harus dipahami secara literal bahwa Yesus harus benar-benar turun ke dunia orang mati. Sebab kalau kita memaksakan untuk menafsirkan demikian, maka ini akan menabrak sejumlah ayat lain yang berkata bahwa setelah mati Roh Yesus langsung terangkat kepada Bapa.

Lukas 23:46 (TB) Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.  

Lalu dimanakah Yesus setelah Ia mati? tentu saja saat Yesus mati tubuh-Nya ada di kuburan Yusuf Arimatea, sedangkan Jiwa atau Roh-Nya (psukhe)  di tangan Bapa (ada di surga). Kata firdaus atau surga sebenarnya diambil dari kata paradeiso (Yun: παραδεισω), lalu dari kata itu kemudian turun dalam bahasa inggris menjadi paradise.

Argumen lainnya adalah rahim bumi itu juga bisa berarti kuburan, rahim bumi tidak selalu diartikan neraka. Yang di rahim bumi itu tentu saja tubuh-Nya, sedangkan jiwa Yesus pasti ada di surga.

Lukas 23:43 (TB) Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Jhon Calvin menafsirkan bahwa frasa "Yesus turun ke neraka" tidak harus dipahami bahwa Yesus benaran turun ke dalam neraka, melainkan Yesus telah mengalami neraka diatas kayu salib. Yesus tak mungkin ke neraka alasannya adalah, hukuman di neraka itu selamanya, sedangkan Yesus hanya sekali menanggung diatas kayu salib.

Kalimat "sudah selesai" diatas kayu salib juga bisa membantah bahwa Yesus turun ke neraka, sebab kalau Yesus turun lagi ke neraka untuk menebus dosa manusia, maka kalimat "sudah selesai" itu menjadi tidak bermakna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANYA JAWAB IMAN KRISTEN   (1). 2 Korintus 5:21 berkata Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuat-Nya menjadi dosa. Jika Yesus adalah Allah yang tanpa dosa mengapa ayat ini berkata bahwa Yesus telah dibuat oleh Allah Bapa menjadi berdosa, jika demikian bagaimanakah Yesus bisa menebus manusia yang berdosa, kalau diri-Nya sendiri saja berdosa? JAWAB : Kalimat "telah dibuat menjadi dosa" itu artinya Yesus memang tidak berdosa, dan memang Dia harus tidak berdosa agar bisa memenuhi syarat sebagai penebus, sebab kalau Dia juga berdosa, maka Dia tidak layak menjadi penebus, malah Dia sendiri juga butuh ditebus.  Lalu apa artinya ayat ini? Ayat ini berarti Yesus yang secara inheren (pada diriNya sendiri) adalah tidak berdosa,"menjadi berdosa" karena dosa-dosa manusia ditimpakan kepadaNya. Jadi yang seharusnya dihukum karena dosa adalah kita sebagai manusia yang berdosa, tapi hukuman dosa kita ini ditimpakan kepada Yesus. Jadi Yesus "menjadi berdosa" disini karen...

APAKAH KETETAPAN ALLAH SELALU SINKRON DENGAN KEPUTUSAN MANUSIA?

Shalom pembaca yang budiman. Kali ini saya membagikan diskusi singkat saya dengan seseorang di Facebook yang bernama Andi. Dan karena saya merasa bahwa topik diskusi ini cukup menarik, saya akhirnya memutuskan untuk mendokumentasikannya. Diskusi ini berawal dari status FB Pak Heno Soeroso (seorang teman FB) yang me-repost sebuah video akun fanpage Mazmur. Isi video tersebut berbicara tentang 3 macam keputusan Tuhan. Link videonya ada di sini  https://www.facebook.com/share/v/onD1Lhx6deEVjhWb/?mibextid=oFDknk . Dan berikut cuplikan diskusinya : Dionisius Daniel Goli Sali : Ini pandangan dari orang yang tidak mengerti providensi Allah. Andi : Saya juga termasuk orang yang tidak mengerti tentang providensi Allah. Barangkali anda bisa jelaskan? Dionisius Daniel Goli Sali : Baik. Secara singkat saja. Providensi Allah tidak pernah merampok kebebasan manusia dalam menentukan pilihan/membuat keputusan. Pada saat manusia membuat keputusan, keputusan itu lahir dari pertimbanga...

MEMBUNGKAM CELOTEH DAN KEBODOHAN EDY PRAYITNO SANG MUALAF ODONG-ODONG Oleh: Arianto Tasey Rupanya Edy Prayitno sang mualaf odong-odong tidak menerima ketika kebodohannya dalam membaca dan mengutip ayat Alkitab untuk mendukung asumsi liarnya bahwa sebutan “Ibu” dalam Yohanes 20:15 itu adalah kepada Maria ibu Yesus, telah dibungkam oleh pendeta Esra Soru. Dalam sesi Tanya jawab pada momen debat lintas agama yang diselenggarakan oleh “MUALAF CENTER AYA SOFYA” pada tanggal 30 Juli 2024 yang lalu, Pendeta Esra Soru secara mantap membungkam kebodohan Prayitno. Pendeta Esra Soru memberikan argumentasi dari ayat Firman Tuhan bahwa sapaan “Ibu” dalam teks tersebut bukanlah kepada Maria ibu Yesus tetapi kepada Maria Magdalena. Dari mana kita mengetahuinya? Ayat 1 dari Yohanes 20 secara eksplisit memberitakan bahwa Maria Magdalena lah yang disebut di sana. Yohanes 20:1 “Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bah...