Langsung ke konten utama

HERMENEUTIKA 6


AYAT-AYAT EKSPLISIT DAN IMPLISIT

✴️Eksplisit artinya tersurat/tertulis, sedangkan Implisit artinya tersirat.

✴️Bagian yang bersifat eksplisit adalah bagian memberikan pernyataan/ajaran secara langsung, sedangkan bagian yang bersifat implisit adalah bagian yang memberikan pernyataan/ajaran secara tidak langsung.

👉CONTOH DALAM PERCAKAPAN SEHARI-HARI 

Kalau si A berkata kepada si B Saya lapar, maka si B dengan yakin bisa tahu bahwa si  A lapar, karena itu dikatakan secara eksplisit.

Tapi si B juga bisa menduga-duga/menyimpulkan apa yang si A maksudkan secara implisit dengan kata-kata itu.

Mungkin si A mengatakan dirinya lapar dengan maksud supaya si B mengajaknya makan. Tetapi penafsiran implisit belum tentu selalu atau pasti benar, karena si B bisa saja salah menarik kesimpulan. 
Karena bisa saja si A sedang puasa, sehingga si A hanya mengatakan bahwa memang dia sedang lapar, tanpa bermaksud untuk meminta makan.

👉CONTOH DALAM ALKITAB

Yohanes 3:16 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

⭐EKSPLISIT 

✨Allah mencintai dunia

✨Allah telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal.

✨Yang percaya kepada Anak Allah tidak akan binasa tetapi akan mendapat hidup yang kekal.

⭐IMPLISIT 

✨Yang tidak percaya kepada anak Allah/Yesus akan binasa/masuk neraka.

👉CONTOH YANG DILAKUKAN YESUS 

Dalam Mat 22:23-33, Ia menggunakan bagian yang implisit dari Kel 3:6 untuk membuktikan adanya kebangkitan/kehidupan setelah kematian.

✨Menafsirkan secara implisit bisa dibenarkan karena Yesus pun melakukan hal yang sama.

✨Jelas bahwa penafsiran yang eksplisit lebih kuat dari penafsiran implisit, dan karenanya, kalau sesuatu yang implisit bertentangan dengan sesuatu yang eksplisit, maka yang implisit lah yang harus dibuang.

✨Tetapi bagaimana pun juga, mengambil pengajaran/arti secara implisit dari suatu ayat adalah penting dan sah.

👉CONTOH YANG DILAKUKAN OLEH YESUS 

Matius 4:10 (TB) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

✨Di ayat ini Yesus menggunakan kata "hanya", tapi dalam Ul 6:4 secara eksplisit tidak "hanya" (tetapi jelas ada secara implisit), maka waktu mengucapkan Mat 4:10 Yesus memberi kata "hanya" secara eksplisit.

✨Bolehnya menarik ajaran implisit ini menyebabkan adanya tindakan-tindakan yang bisa dinyatakan sebagai salah, sekalipun tidak ada dasar secara eksplisit.

👉CONTOH 

Merokok, menjadi morfinist, menggunakan ecstasy, berjudi dsb. Sekalipun secara eksplisit tidak ada ayat yang melarang hal-hal itu, tetapi secara implisit ada.

👉MISALNYA DALAM HAL MEROKOK

Matius 22:39 (TB) Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

✨Kita diperintahkan untuk mengasihi sesama dan diri sendiri.

✨Tetapi dengan merokok maka kita sedang melanggar ayat ini, kita sedang secara sengaja melakukan perbuatan yang mencelakakan dirinya sendiri itu artinya kita tidak mengasihi diri sendiri. Bahkan di bungkus rokok jelas-jelas tertulis bahwa merokok bisa menyebabkan kanker, impoten Dll.

1 Korintus 10:23 (TB) "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

1 Korintus 6:12 (TB) Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.

✨Sekalipun mengambil pengajaran secara implisit adalah suatu tindakan yang sah, tetapi ada juga bahayanya kalau mengambilnya secara salah. 

👉MISALNYA :

Matius 22:30 (TB) Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

✨Lalu ada yang menafsirkan ayat ini bahwa di surga nanti kita tidak mempunyai jenis kelamin. Pada waktu orang itu mengatakan bahwa di surga kita tidak punya jenis kelamin, orang itu sedang menarik kesimpulan secara implisit dari ayat ini, padahal ayat ini secara eksplisit tidak mengatakan bahwa di surga kita tidak memiliki jenis kelamin, bisa jadi di surga nanti kita memang tetap mempunyai jenis kelamin tapi tidak kawin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEGITIGA PARADOX : ANTARA PROVIDENSI, DOSA, DAN KEKUDUSAN ALLAH

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali PENDAHULUAN Apa yang ada di benak anda saat mendengar kata paradoks? Bagi saya memikirkan paradoks ini rasanya sama seperti kita sedang naik "Roaler Coaster". Suatu aktifitas berpikir yang memusingkan sehingga benar-benar memeras otak. Tapi sebelum mengulas lebih jauh, saya ingin memastikan bahwa pembaca mengerti apa yang dimaksud dengan paradoks, karena istilah seperti ini tidak terbiasa lahir dari letupan-letupan percakapan ringan ala kedai tuak, sehingga tidak tertutup kemungkinan bahwa ada yang belum mengerti dengan istilah ini. 1. PARADOKS  Apa itu paradoks? Paradoks bisa didefinisikan sebagai dua pernyataan yang berlawanan tapi keduanya sama-sama benar. Atau paradoks juga bisa diartikan benar dan salah pada saat yang bersamaan. Padahal kita tahu bahwa secara logika sesuatu yang salah tidak bisa menjadi benar disaat yang sama. Berikut ini contoh pernyataan yang bersifat paradoks:  "DION YANG ORANG FLORES ITU BERKATA BAHW

50 TANYA-JAWAB SEPUTAR IMAN KRISTEN

1. Jika Yesus adalah Allah, mana pengakuan Yesus secara eksplisit bahwa Dia adalah Allah? JAWAB :  Iman Kristen tidak mendasarkan hanya pada pengakuan langsung dari mulut Yesus. Iman Kristen percaya kepada kesaksian seluruh kitab suci walaupun Yesus tidak pernah mengumumkan bahwa Dia adalah Allah tapi kitab suci memberitahukan dan mengafirmasi bahwa Yesus adalah Allah. Jika kepercayaan atas ke-Allahan Yesus harus menuntut pengakuan langsung dari Yesus, lalu mengapa harus tiba pada kesimpulan bahwa Yesus bukan Allah, sedangkan Yesus tidak pernah mengakui bahwa Dia bukan Allah. Kesaksian dari penulis Injil sudah cukup untuk mengafirmasi bahwa Yesus adalah Allah, karena mereka adalah orang-orang yang ada di sekeliling Yesus mereka adalah para saksi-saksi mata. Sedangkan orang yang menolak Yesus tidak pernah hidup sejaman dengan Yesus. 2. Apa bukti bahwa Yesus adalah Allah? JAWAB :  Bukti bahwa Yesus adalah Allah adalah, Yesus memilik sifat-sifat dan melakukan tindakan-tindakan

BENARKAH BAHWA YESUS BUKAN THEOS?

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali  Menurut DR. Erastus Sabdono, Yesus itu sebenarnya bukan Theos, kata Theos hanya merujuk kepada pribadi Allah Bapa, tidak pernah merujuk kepada pribadi Allah Anak/Yesus. Nah untuk meneguhkan pandangannya, beliau lalu mengutip 2 Kor 1:3 .  2 Korintus 1:3 (TB) Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, Sedangkan menurut beliau kata Yunani yang digunakan ketika merujuk pada Yesus adalah kata Kurios [Tuhan/Tuan] bukan Theos. Berdasarkan alasan yang dikemukakan diatas, maka Erastus Sabdono merasa bahwa Yesus seharusnya tidak sederajat dengan Bapa. Kata Theos ini diterjemahkan LAI sebagai Allah, maka implikasinya [bahayanya] adalah jika Yesus bukan Theos, maka Yesus juga bukan Allah. Lalu bagaimana kita menanggapi atau menjawab ajaran Erastus Sabdono ini? Sebenarnya kalau kita merujuk ke bahasa aslinya [Yunani] kita akan menemukan bahwa ada begitu banyak ayat Alkitab yang m