Kemahakuasaan Tuhan tidak harus dipahami bahwa Tuhan bisa melakukan apa saja termasuk menyangkal diri-Nya. (2 Tim 2:13 b)
Tuhan mampu melakukan segala sesuatu selama hal itu tidak melawan natur-Nya. Natur Tuhan adalah logis, kekal, baik, relasional, bermoral, dan maha tahu.
Tuhan tidak bisa melakukan sesuatu yang tidak logis, Tuhan tidak bisa melakukan hal-hal yang melawan hukum logika, karena hukum logika (non kontradiksi) mengalir dari natur-Nya yang logis.
"Apakah Tuhan bisa menjadi jahat?" Jawabannya tidak bisa, karena itu menyangkal diri-Nya. (1 Yoh 4:8)
"Apakah Tuhan bisa menjadi bodoh?", jawabannya tidak bisa, Tuhan tidak bisa menjadi bukan diri-Nya. (Kolose 2:3)
"Apakah Tuhan bisa mati?" Jawabannya tidak bisa, karena itu melawan natur-Nya yang kekal. Dia tidak bisa untuk sedetik pun menjadi tidak eksis, ia telah ada, ada, dan akan terus ada. (Mazmur 90:1-2)
Apakah Tuhan bisa kesepian? Jawabannya tidak bisa, Ia adalah Allah yang relasional, relasi tiga pribadi di dalam satu hakikat adalah relasi yang kekal.
Apakah Tuhan bisa lupa? atau adakah proposisi-proposisi tertentu dimana Dia tidak tahu? Jawabannya tentu tidak ada, karena Ia maha tahu, ia tahu segala sesuatu tentang segala sesuatu. (Mazmur 139:1-4)
"Bisakah Tuhan menciptakan batu yang sangat besar dan berat sehingga Tuhan sendiri tidak bisa angkat?"
Jawabannya sekali lagi, tidak bisa, Tuhan tidak bisa melakukan hal-hal yang melawan natur-Nya sendiri. Tuhan tidak bisa menjadi maha kuasa dan tidak maha kuasa sekaligus.
Tuhan tidak bisa menjadi bukan Tuhan, Tuhan tidak bisa menjadi bukan diri-Nya.
~ Dionisius Daniel Goli Sali
Komentar
Posting Komentar