Oleh : Pdt. Stephen Tong
Alasan yang salah : pertama, menikah bukan karena usianya sudah sampai. Kedua, menikah bukan karena orang tua sangat menginginkan cucu. Ketiga, menikah bukan karena sudah terlanjur hamil. Keempat, menikah bukan karena memerlukan seks.
Alasan yang benar :
Dalam rencana-Nya yang kekal, Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan, menurut peta dan teladan Allah sendiri. Inilah dasar dari kesetaraan status dan relasi antara laki-laki dan perempuan. Alkitab memberikan alasan pernikahan secara positif ialah bahwa pernikahan merupakan rencana Allah dalam menciptakan manusia.
Dari keindahan struktur masyarakat, Tuhan telah menciptakan manusia dengan sifat mutual yang ada pada setiap pribadi. Sifat mutual berarti potensi manusia untuk mengasihi dan dikasihi. Mutual ini bisa mencapai suatu keseimbangan, mencapai kesempurnaan hidup manusia. Manusia bisa mencintai dan bisa dicintai. Manusia butuh penyaluran cinta dari dirinya sebagai inisiator emosi. Tetapi manusia juga memerlukan penerimaan cinta untuk dirinya, sebagai penerima (receiver). Ia menerima kedua hal ini. Keseimbangannya membentuk gejala jiwa yang normal.
Karena Allah adalah kasih adanya, maka manusia yang diciptakan menurut peta dan teladan Allah juga diberikan suatu potensi seperti diri Allah yang adalah sumber kasih dan sekaligus Ia mau manusia memberikan cinta kasih berdasarkan kasih yang diberikan-Nya. Ia adalah inisiator yang mutlak. Dan manusia yang mempunyai sifat mutual ini, perlu baik-baik mengerti kasih dan kebenaran.
Komentar
Posting Komentar