Langsung ke konten utama

4 KALI CRASH DI SIRKUIT MANDALIKA, ADA APA DENGAN MARC MARQUEZ?

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali


Minggu 20 Maret 2022 kemarin menjadi hari yang bersejarah bagi para pecinta olahraga otomotif kuda besi di tanah air. Pasalnya, setelah kurang lebih 25 tahun Indonesia absen sebagai tuan rumah dari gelaran Moto GP, kemaren untuk pertama kalinya, kita bisa kembali mendengar bunyi knalpot motor berkapasitas 1000 CC meraung-raung di Mandalika.

Ini merupakan penantian yang cukup panjang, negara kita tercatat terakhir kali menjadi tuan rumah MotoGP yaitu pada tahun 1997, di sirkuit Sentul Jawa Barat. Jadi, dengan kembali di helatnya olahraga kuda besi tersebut di Indonesia ini, dianggap telah memuaskan dahaga para pecinta otomotif tanah air.

Ada beberapa hal yang menarik yang terjadi di sirkuit Mandalika, NTB kemarin. Mulai dari aksi Mbak Rara si pawang hujan yang turun ke sirkuit dan diliput oleh media internasional, aksi kocak dari Rider Yamaha Quartararo yang menirukan ritual jampi-jampi Mbak Rara, dan nasib naas yang dialami oleh Rider kesayangan saya, Si Baby Alien (Julukan Marc Marquez), yang crash hingga 4 kali di Sirkuit tersebut.

Kita abaikan dulu berita viral tentang Mbak Rara. Tapi jika anda ingin mengetahui ulasan tentang Mbak Rara anda bisa membaca artikel yang ditulis oleh teman saya, Bung Billy Steven Kaitjily yang akan saya sematkan dibagian akhir dari artikel ini.

Fokus saya kali ini adalah membahas tentang Marquez, Rider dari pabrikan Honda yang mengalami nasib paling apes di sepanjang gelaran Race Moto GP Mandalika kemarin.

Entah kenapa, Marquez berkali-kali Crash di sirkuit tersebut. Si Baby Alien pertama kali Crash pada sesi latihan bebas jumat kemarin, setelah itu ia dua kali Crash di sesi kualifikasi pertama, dan puncaknya adalah Crash paling berbahaya di sesi warming up, Marc tak mampu mengontrol motornya di tikungan ke 7, ia dan motornya terpental ke udara sebelum jatuh ke aspal dan terseret keluar dari jalur balap.

Melihat kondisi jatuhnya kemarin, saya sempat berpikir bahwa Marc mungkin kritis. Beruntung hasil diagnosa medis, ia dinyatakan hanya mengalami gegar otak ringan (sakit kepala ringan karena benturan) dan dianggap bisa mengikuti race berikutnya di Argentina.

Kegagalan Marc di Sirkuit Mandalika kemarin, mengundang respon dari berbagai pihak. Orang-orang kemudian mulai menganalisa dan berteori tentang kegagalannya. Ada yang berpendapat bahwa hal itu wajar menimpa Marc, karena gaya balap Rider asal Catalan ini memang terkenal ugal-ugalan. Ia tak segan-segan menikung tajam dan merengsek masuk walaupun posisinya tidak terlalu memungkinkan untuk over taking, dan hal ini memang membahayakan dirinya dan rider lain.

Ada juga yang berpendapat bahwa Marc memang dalam menjajal sirkuit baru, terkadang sengaja jatuh untuk mengukur kemiringan motornya di tikungan tajam yang ia lewati, sehingga ketika tiba di real race, Marc sudah tahu kemiringannya.

Beberapa bahkan beropini yang cukup konyol, bahwa itu (kecelakaan) karena disumpahi kualat oleh fansnya Rossi. 

Lalu bagaimana tanggapan saya? Bagi saya, kecelakan Marc ini memang murni accident. Tak ada embel-embel karena mistis Dll. Jika diperhatikan, memang kecepatan Motor Marc dalam speed maksimal, sehingga ketika gagal mendapat tikungan, jemari Marc Reflex menarik tuas rem secara mendadak sehingga menyebabkan ia terpental.

Tapi mungkin ada yang bertanya : "Tapi kan dia Juara Dunia, masa bisa empat kali crash dan gak bisa menaklukkan sirkuit Mandalika sih?". Jawabannya : "Marc bukan Tuhan Bos yang selalu serba bisa". Sehingga kegagalan Marc seharusnya dilihat sebagai hal yang biasa yang bisa menimpa Rider mana pun.

Kegagalan di Mandalika juga bukanlah akhir dari segalanya bagi Marc Marquez, masih ada 20 putaran lagi bagi Marc untuk mengejar defisit poinnya. Tapi itu dengan catatan kalau ia kembali pulih, karena seperti yang kita tahu bahwa Marquez baru saja sembuh dari cedera panjangnya tahun lalu. Jika cederanya kali ini memperparah kondisinya, maka Marquez akan benar-benar naas selama dua tahunan ini. Ini ibarat sudah jatuh dari genteng, ditimpa pula sama tangganya.

Sebagai penggemar dan fans setianya, saya berharap bahwa Si Baby Alien bisa bangkit lagi. Sehingga bisa kembali berdiri mengisi podium di tiap kali akhir race. Dan jika ia konsisten melakukannya, bukan tidak mungkin ia akan meraih gelar juara dunia ke 9 dan berhasil menyamai rekor dari pembalap yang memiliki segudang fans fanatik di Indonesia yang baru saja pensiun itu, yaitu Valentino Rossi. Ia juga berpeluang untuk melewati Rossi, karena Marc masih aktif balapan, sedangkan Rossi sudah pensiun.

Get Well Soon Baby Alien🤲

Salam.....

Penulis.....

Link Artikel Bung Billy Steven Kaitjily :👇

https://billystevenkaitjily.wordpress.com/2022/03/21/dibully-netizen-rara-istiani-wulandari-tak-ambil-pusing/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEGITIGA PARADOX : ANTARA PROVIDENSI, DOSA, DAN KEKUDUSAN ALLAH

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali PENDAHULUAN Apa yang ada di benak anda saat mendengar kata paradoks? Bagi saya memikirkan paradoks ini rasanya sama seperti kita sedang naik "Roaler Coaster". Suatu aktifitas berpikir yang memusingkan sehingga benar-benar memeras otak. Tapi sebelum mengulas lebih jauh, saya ingin memastikan bahwa pembaca mengerti apa yang dimaksud dengan paradoks, karena istilah seperti ini tidak terbiasa lahir dari letupan-letupan percakapan ringan ala kedai tuak, sehingga tidak tertutup kemungkinan bahwa ada yang belum mengerti dengan istilah ini. 1. PARADOKS  Apa itu paradoks? Paradoks bisa didefinisikan sebagai dua pernyataan yang berlawanan tapi keduanya sama-sama benar. Atau paradoks juga bisa diartikan benar dan salah pada saat yang bersamaan. Padahal kita tahu bahwa secara logika sesuatu yang salah tidak bisa menjadi benar disaat yang sama. Berikut ini contoh pernyataan yang bersifat paradoks:  "DION YANG ORANG FLORES ITU BERKATA BAHW

50 TANYA-JAWAB SEPUTAR IMAN KRISTEN

1. Jika Yesus adalah Allah, mana pengakuan Yesus secara eksplisit bahwa Dia adalah Allah? JAWAB :  Iman Kristen tidak mendasarkan hanya pada pengakuan langsung dari mulut Yesus. Iman Kristen percaya kepada kesaksian seluruh kitab suci walaupun Yesus tidak pernah mengumumkan bahwa Dia adalah Allah tapi kitab suci memberitahukan dan mengafirmasi bahwa Yesus adalah Allah. Jika kepercayaan atas ke-Allahan Yesus harus menuntut pengakuan langsung dari Yesus, lalu mengapa harus tiba pada kesimpulan bahwa Yesus bukan Allah, sedangkan Yesus tidak pernah mengakui bahwa Dia bukan Allah. Kesaksian dari penulis Injil sudah cukup untuk mengafirmasi bahwa Yesus adalah Allah, karena mereka adalah orang-orang yang ada di sekeliling Yesus mereka adalah para saksi-saksi mata. Sedangkan orang yang menolak Yesus tidak pernah hidup sejaman dengan Yesus. 2. Apa bukti bahwa Yesus adalah Allah? JAWAB :  Bukti bahwa Yesus adalah Allah adalah, Yesus memilik sifat-sifat dan melakukan tindakan-tindakan

BENARKAH BAHWA YESUS BUKAN THEOS?

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali  Menurut DR. Erastus Sabdono, Yesus itu sebenarnya bukan Theos, kata Theos hanya merujuk kepada pribadi Allah Bapa, tidak pernah merujuk kepada pribadi Allah Anak/Yesus. Nah untuk meneguhkan pandangannya, beliau lalu mengutip 2 Kor 1:3 .  2 Korintus 1:3 (TB) Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, Sedangkan menurut beliau kata Yunani yang digunakan ketika merujuk pada Yesus adalah kata Kurios [Tuhan/Tuan] bukan Theos. Berdasarkan alasan yang dikemukakan diatas, maka Erastus Sabdono merasa bahwa Yesus seharusnya tidak sederajat dengan Bapa. Kata Theos ini diterjemahkan LAI sebagai Allah, maka implikasinya [bahayanya] adalah jika Yesus bukan Theos, maka Yesus juga bukan Allah. Lalu bagaimana kita menanggapi atau menjawab ajaran Erastus Sabdono ini? Sebenarnya kalau kita merujuk ke bahasa aslinya [Yunani] kita akan menemukan bahwa ada begitu banyak ayat Alkitab yang m