Langsung ke konten utama

KEKRISTENAN, VAMPIR DAN DARAH

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali

Pendahuluan

Beberapa hari belakangan ini karena "mager" dan "boring" di rumah, maka saya kemudian iseng mengakses situs Livestream Film Box Office di aplikasi UC browser LK 21 (Layar Kaca 21), yang tersimpan di smartphone saya. Situs ini memang menyediakan berbagai film-film Hollywood, baik itu film lama, maupun film-film yang terbaru. Situs yang satu ini memang menurut saya adalah salah satu situs jasa penyedia film terbaik saat ini.

Di kotak pencarian film, saya iseng mengetik dan mengklik judul film "Underworld". Film yang dibintangi oleh Kate Beckinsale (Selena), Scoot Speedman (Michael Corvin) dan Billy Nighi (Victor) ini, berkisah tentang peperangan abadi antara vampir dan lycan (Manusia Serigala).

Dua spesies makhluk imortal ini dikisahkan telah berperang selama berabad-abad yang lalu hingga saat ini. Mulai dari menggunakan senjata busur panah, dan baju zirah dari era abad pertengahan, hingga senjata canggih saat ini, pistol seri PHSR dan senjata Airmatix iP1, yang lengkap dengan amunisi nitrak perak yang menjadi kelemahan lycan, dan amunisi yang terbuat dari ultraviolet, peluru pembunuh vampir.

Sebagai pencinta aksi laga, film ini terasa cukup menghibur. Aksi-aksi heroik yang diperagakan oleh Selena (seorang Vampir wanita, anggota Death Dealer) dalam membantai lawan-lawannya, sangat menarik untuk ditonton. Benar-benar full laga, banjir darah dan atraktif.

Jika anda penasaran, anda bisa langsung mengunjungi situs LK 21 di internet, dan bebas untuk memilih dan menonton film disana. 

Oke, sekarang kita kembali ke film tadi. Ada hal yang menarik di film ini, apa itu? darah!. Darah menjadi elemen penting dalam film ini, vampir tak bisa hidup tanpa darah, darah membuat makhluk ini hidup abadi. Ada istilah "sel memori darah", vampir bisa membaca memori atau ingatan seseorang hanya dengan meminum darahnya. Luka vampir bisa disembuhkan seketika, ketika ia meminum darah. 

Lalu bagaimana dengan lycan?. Lycan juga digambarkan sebagai makhluk haus darah, mereka akan berubah menjadi serigala jadi-jadian ketika purnama tiba, dan akan menggigit dan meminum darah korban-korbannya.

Darah, darah, dan darah. Mengapa darah begitu penting di film yang bertema tentang setan atau hantu ini?. Sebelum menjawab pertanyaan ini, saya mengajak anda untuk menelusuri jejak dari makhluk mitologi ini. Setelah itu dibagian akhir dari artikel ini, saya akan menjelaskan alasan mengapa vampir menjadikan darah sebagai lambang keabadian mereka?.

1. Asal Mula Legenda Vampir

Mari kita flashback ke masa lalu. Sebenarnya legenda tentang vampir, dan mitos tentang mayat hidup pengisap darah sudah ada sejak jaman kuno. Berbagai budaya kuno memang mempercayai bahwa ada makhluk penghisap darah. Masyarakat Yunani kuno menyebut makhluk ini "Vrikolakas", sedangkan orang-orang Rumania menyebutnya dengan istilah "Strigoy".

Gambaran dari wujud vampir yang dipercayai di berbagai negara juga berbeda. Kawasan Eropa Timur misalnya, mereka mempercayai bahwa vampir adalah makhluk yang hidup seperti manusia. Sedangkan di Eropa Barat pada umumnya gambaran tentang vampir adalah makhluk yang berpenampilan rapi dan mewah, memakai jas dan tinggal di kastil-kastil tua yang antik. Citra vampir ini didasarkan pada karya dari Jhon Polidori yang berjudul "The Vampire" pada tahun 1819.

Nampaknya citra vampir yang ditampilkan oleh Jhon Polidori inilah yang mengilhami cerita-cerita Vampir hingga saat ini, termasuk dalam serial franchise Underworld. Cerita vampir semakin populer tatkala Bram Stoker menerbitkan novelnya yang berjudul Drakula pada tahun 1897.

Vampir digambarkan sebagai makhluk yang haus darah, tapi takut terhadap benda-benda yang dianggap suci oleh orang Kristen, seperti salib, air suci yang sudah di doakan. Ia juga takut pada matahari dan benda-benda yang terbuat dari perak.

Mengapa vampir takut pada salib? pandangan umum menganggap bahwa karena vampir adalah representasi dari Iblis, maka Iblis selalu takut pada Tuhan. Benarkah bahwa iblis takut pada simbol-simbol Kristen? kepercayaan yang keliru tentang hal ini bisa membuat kita mengkultuskan benda-benda tersebut, sehingga benda-benda tersebut bisa dianggap sebagai jimat penangkal setan. Padahal sejatinya bukan benda-benda tersebut lah yang ditakuti oleh vampir, tapi Roh Allah yang berdiam di dalam diri kita sebagai orang percaya, roh kita lebih besar dari roh yang ada di dunia ini. Lebih besar dari roh vampir, genderuwo, dedemit, begu ganjang, kuntilanak dan sejenisnya (1 Yoh 4:4)).

2. Peran Vital Darah Bagi Manusia

Darah adalah elemen penting yang ditampilkan dalam cerita atau film-film vampir. Mengapa darah? sebab darah dipercaya sebagai lambang kehidupan.

Dalam dunia medis, peran darah ini sangat penting bagi keselamatan pasien. Tak sedikit pasien yang tertolong nyawanya karena mendapat bantuan suplai darah (donor). Sehingga semboyan dari Palang Merah Indonesia (PMI) adalah : "Setetes Darah Kita Bermanfaat Bagi Mereka"

Secara biologis darah berfungsi dalam menyalurkan oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian/jaringan tubuh manusia. Darah juga dapat mengatur suhu badan dengan menyalurkan hawa panas ke seluruh tubuh. Darah juga memiliki elemen yang disebut trombosit yang berguna dalam proses penyembuhan luka. Darah juga berperan dalam mengangkut makanan ke organ hati dan ginjal, dan masih banyak lagi fungsi darah manusia. Pendeknya adalah tanpa darah, manusia akan mati.

3. Supremasi Darah Yesus

Kalau kita perhatikan film-film vampir ini sangat mirip dengan kekristenan. Jika Kekristenan percaya darah Yesus sebagai lambang kehidupan kekal, maka dalam film vampir, darah adalah lambang keabadian mereka. 

Lukas 22:19-20 (TB)  "Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu."

Iblis adalah peniru ulung, dia sangat ahli dalam meniru, apa yang iblis lakukan bukanlah sesuatu yang baru, dia hanya meniru dari kekristenan. Iblis juga penyamar yang profesional, kamuflasenya bahkan mampu membuat orang percaya tidak peka, sehingga tidak sadar bahwa film-film ini telah menghujat Kekristenan.

Lalu mengapa film-film ini begitu mirip dengan Kekristenan? menurut saya hal ini memang sengaja diadopsi dengan tujuan mengelabuhi umat manusia. Dengan mengcopy paste simbol-simbol Kristen, Iblis berharap bisa memanipulasi umat manusia bahwa Tuhannya orang Kristen adalah vampir atau kanibal karena mengajak umatNya untuk memakan tubuhNya dan minum darahNya.

Kata-kata-Nya " Perbuatlah ini menjadi peringatan akan AKU." Yesus tentu tidak sedang mengajarkan umat Kristen untuk menjadi kanibal, "makan" dan "minum" yang dimaksud disini tentu bukan dalam pengertian yang harafiah, melainkan sebagai simbol peringatan akan kematianNya di kayu salib.

Darah Yesus yang ditumpahkan di kayu salib mempunyai supremasi atas darah vampir. Jika vampir hanya memiliki darah yang kotor, amis, dan tidak berkuasa, maka darah Yesus memiliki kuasa yang tak tertandingi.

Berikut beberapa akibat penebusan oleh darah Yesus :

A. Darah Yesus berkuasa mengampuni dosa kita. (Mat 26:28). Upah dosa adalah maut. Ketika darah Yesus dicurahkan/ditumpahkan bagi kita, maka hukuman yang seharusnya diberikan kepada kita telah ditanggung oleh Yesus.

B. Darah Yesus berkuasa menguduskan kita orang percaya. (Ibrani 13:12, 1 Yoh 1:7) Menguduskan (Yun:Hagiazo). Kudus artinya kita dikhususkan atau dipisahkan untuk Allah. Dengan status dikuduskan kita bisa melayani Allah dengan segala talenta kita.

C. Darah Yesus membenarkan kita orang percaya. (Roma 5:9) Dibenarkan (Yun "Dikaiao") artinya status kita di ubah menjadi status yang benar. Walaupun sebagai manusia kita bukanlah orang benar, namun darah Yesus berkuasa untuk menjadikan kita "orang benar" karena kelemahan dan ketidakbenaran kita telah dialihkan kepada Dia.

D. Darah Yesus mendamaikan hati kita. (Roma 3:25) "Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya."
(Ibrani 10:19). "Pada awalnya kita (karena dosa) adalah seteru Allah. Dan lewat darah Yesus kita diperdamaikan dengan Allah. Hubungan kita menjadi dekat: Bapa dengan anak."

E. Darah Yesus menebus kita dari dosa. (Efesus 1:7, 1 Pet 1:18-19)
Penebusan” (bahasa Yunani ’apoletrosis’, artinya: tindakan menebus seluruhnya). Karena dosa dihitung sebagai "hutang" maka mutlak membutuhkan penebusan. hutang tidak bisa diselesaikan dengan cara "berhenti berhutang". Hutang harus dibayar/ditebus.

Selama belum ditebus, kita masih berada dibawah kekuasaan dosa (Iblis). Darah Yesus yang ditumpahkan itu berkuasa menebus kita dari kuasa dosa dan menjadikan kita orang merdeka.

F. Darah Yesus berkuasa mengalahkan iblis. (Wahyu 12:10-11). "Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita."

"Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut". 

Kuasa darah Yesus membawa kemenangan bagi kita. Sehingga kita dikatakan "lebih dari pemenang" bayangkan Yesus yang memenangkan, tapi kita yang diberikan kemenangan itu, betapa istimewanya kita dihadapan Tuhan.

Nah, demikianlah artikel tentang Kekristenan, Vampir dan Darah. Semoga tulisan sederhana ini bisa menjadi berkat bagi teman pembaca.

AMIN.

Penulis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEGITIGA PARADOX : ANTARA PROVIDENSI, DOSA, DAN KEKUDUSAN ALLAH

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali PENDAHULUAN Apa yang ada di benak anda saat mendengar kata paradoks? Bagi saya memikirkan paradoks ini rasanya sama seperti kita sedang naik "Roaler Coaster". Suatu aktifitas berpikir yang memusingkan sehingga benar-benar memeras otak. Tapi sebelum mengulas lebih jauh, saya ingin memastikan bahwa pembaca mengerti apa yang dimaksud dengan paradoks, karena istilah seperti ini tidak terbiasa lahir dari letupan-letupan percakapan ringan ala kedai tuak, sehingga tidak tertutup kemungkinan bahwa ada yang belum mengerti dengan istilah ini. 1. PARADOKS  Apa itu paradoks? Paradoks bisa didefinisikan sebagai dua pernyataan yang berlawanan tapi keduanya sama-sama benar. Atau paradoks juga bisa diartikan benar dan salah pada saat yang bersamaan. Padahal kita tahu bahwa secara logika sesuatu yang salah tidak bisa menjadi benar disaat yang sama. Berikut ini contoh pernyataan yang bersifat paradoks:  "DION YANG ORANG FLORES ITU BERKATA BAHW

50 TANYA-JAWAB SEPUTAR IMAN KRISTEN

1. Jika Yesus adalah Allah, mana pengakuan Yesus secara eksplisit bahwa Dia adalah Allah? JAWAB :  Iman Kristen tidak mendasarkan hanya pada pengakuan langsung dari mulut Yesus. Iman Kristen percaya kepada kesaksian seluruh kitab suci walaupun Yesus tidak pernah mengumumkan bahwa Dia adalah Allah tapi kitab suci memberitahukan dan mengafirmasi bahwa Yesus adalah Allah. Jika kepercayaan atas ke-Allahan Yesus harus menuntut pengakuan langsung dari Yesus, lalu mengapa harus tiba pada kesimpulan bahwa Yesus bukan Allah, sedangkan Yesus tidak pernah mengakui bahwa Dia bukan Allah. Kesaksian dari penulis Injil sudah cukup untuk mengafirmasi bahwa Yesus adalah Allah, karena mereka adalah orang-orang yang ada di sekeliling Yesus mereka adalah para saksi-saksi mata. Sedangkan orang yang menolak Yesus tidak pernah hidup sejaman dengan Yesus. 2. Apa bukti bahwa Yesus adalah Allah? JAWAB :  Bukti bahwa Yesus adalah Allah adalah, Yesus memilik sifat-sifat dan melakukan tindakan-tindakan

BENARKAH BAHWA YESUS BUKAN THEOS?

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali  Menurut DR. Erastus Sabdono, Yesus itu sebenarnya bukan Theos, kata Theos hanya merujuk kepada pribadi Allah Bapa, tidak pernah merujuk kepada pribadi Allah Anak/Yesus. Nah untuk meneguhkan pandangannya, beliau lalu mengutip 2 Kor 1:3 .  2 Korintus 1:3 (TB) Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, Sedangkan menurut beliau kata Yunani yang digunakan ketika merujuk pada Yesus adalah kata Kurios [Tuhan/Tuan] bukan Theos. Berdasarkan alasan yang dikemukakan diatas, maka Erastus Sabdono merasa bahwa Yesus seharusnya tidak sederajat dengan Bapa. Kata Theos ini diterjemahkan LAI sebagai Allah, maka implikasinya [bahayanya] adalah jika Yesus bukan Theos, maka Yesus juga bukan Allah. Lalu bagaimana kita menanggapi atau menjawab ajaran Erastus Sabdono ini? Sebenarnya kalau kita merujuk ke bahasa aslinya [Yunani] kita akan menemukan bahwa ada begitu banyak ayat Alkitab yang m