Membedah Kesalahan Logika dalam Perbandingan Doktrin Keselamatan Kristen dan Agama Lain : Tanggapan terhadap Analogi di TikTok.
Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali
Beberapa hari yang lalu saya mendengar khotbah dari Pdt Esra Soru tentang doktrin keselamatan dalam iman Kristen vs Agama lain. Pdt Esra menegaskan bahwa dalam Iman Kristen, keselamatan bukan hasil dari perbuatan baik/amal manusia. Orang Kristen percaya bahwa keselamatan adalah kasih karunia dari Allah melalui iman kepada Yesus Kristus. Tapi Pdt Esra Soru juga menekankan bahwa orang Kristen tetap dituntut untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik/amal dalam kehidupan keseharian, hanya saja tidak didasari dengan motivasi agar selamat, melainkan sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan kita.
Jadi kesimpulannya perbedaan doktrin keselamatan menurut iman Kristen vs agama lain adalah :
1. Agama lain berbuat baik agar selamat.
2. Kristen berbuat baik karena sudah selamat.
Nah atas penjelasan dari Pdt Esra ini, lalu seorang dari kalangan Islam kemudian menanggapi di Tiktok, menurut orang ini doktrin keselamatan versi Kristen ini memang bikin mumet. Orang itu menggunakan analogi begini :
"Bagaimana bisa, punya anak dulu baru nikah?, kenyang dulu baru makan?, panen dulu baru tanam?, atau gajian dulu baru kerja?"
Nah mendengar tanggapan seperti ini, lalu bagaimana seharusnya kita sebagai orang Kristen memberi jawaban?
Pertama-tama kita harus tahu dulu bahwa tanggapan orang ini sebenarnya mengandung logical fallacy (kekeliruan berpikir).
Orang ini menggunakan analogi seperti : "punya anak dulu baru nikah" atau "kenyang dulu baru makan" memang mengandung kesalahan logika, dan lebih tepatnya bisa dikategorikan sebagai false analogy (analogi yang salah atau tidak tepat).
False analogy terjadi ketika dua hal yang dibandingkan sebenarnya tidak memiliki kesamaan yang relevan dalam hal topik yang sedang dibicarakan. Dalam hal ini, analogi yang diberikan tidak tepat karena keselamatan dalam iman Kristen dan aktivitas seperti menikah atau makan merupakan dua hal yang sifatnya sangat berbeda. Mari kita lihat mengapa analogi tersebut tidak cocok :
A. Perbedaan Sifat antara Keselamatan dan Aktivitas Duniawi :
Keselamatan dalam iman Kristen adalah konsep teologis yang melibatkan hubungan antara manusia dengan Tuhan, yang mencakup dimensi rohani dan eskatologis (akhir zaman). Sementara itu, aktivitas seperti menikah, makan, menanam, atau bekerja adalah aktivitas duniawi yang operasional dan mengikuti aturan sebab-akibat yang lebih sederhana dan material.
B. Dalam Iman Kristen, Keselamatan adalah Kasih Karunia :
Konsep Kristen menekankan bahwa keselamatan adalah kasih karunia Tuhan, sesuatu yang diberikan secara cuma-cuma tanpa bisa diperoleh melalui perbuatan manusia. Ini berbeda dengan logika transaksi duniawi, seperti bekerja dulu baru mendapatkan gaji, di mana usaha langsung dikaitkan dengan hasil. Dalam iman Kristen, perbuatan baik adalah hasil dari iman yang menyelamatkan, bukan sebab keselamatan.
C. Motivasi Berbuat Baik :
Analoginya juga salah karena dalam doktrin Kristen, perbuatan baik dilakukan bukan untuk mendapatkan keselamatan, melainkan sebagai ekspresi syukur setelah keselamatan diperoleh melalui iman. Maka, analogi seperti "gajian dulu baru kerja" atau "panen dulu baru tanam" tidak dapat diterapkan pada konsep keselamatan Kristen, karena mereka menekankan hubungan sebab-akibat yang langsung antara usaha dan hasil, yang bukan cara pandang Kristen terhadap keselamatan.
Jadi, kesalahan logika si penanggap muslim ini adalah upaya memaksakan dua konsep yang berbeda sifatnya untuk dibandingkan melalui analogi yang tidak sejalan.
SOLIDEO GLORIA.
Komentar
Posting Komentar