Transendental Argument For God (TAG)
1. Setiap manusia memiliki world view, dan selalu menafsirkan segala sesuatu berdasarkan wawasan dunianya (analogi : orang yang memakai kacamata)
2. Di dalam Tuhan tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan, dan ini tidak hanya berbicara tentang perkara rohani, tapi semua ilmu pengetahuan, termasuk sains (Kolose 2 : 3-8)
3. Efek noetik dari dosa mencemari dan pikiran manusia, sehingga manusia tidak mau mencari Allah, kata "menindas dalam ayat 18 dianalogikan seperti bola basket yang ditekan di air, tapi bola itu kemudian muncul kembali (Roma 1 : 18-22)
4. Apologetika Presaposisi menawarkan pendekatan yang menuntut setiap worldview untuk konsisten berdiri pada panggungnya masing-masing, lalu kemudian menunjukkan bahwa panggung non kristen sebenarnya tidak kuat, karena berdiri diatas perkataan atau pikiran manusia bukan berdasarkan firman Allah.
5. Preconditions of Inteligibility (Kondisi awal untuk pengetahuan).
A. Hukum Logika
B. Moralitas
C. Keseragaman Alam Semesta
6. Hukum non Kontradiksi artinya sesuatu yang logis seharusnya tidak berkontradiksi
Definisi hukum non kontradiksi adalah dua proposisi/pernyataan yang bertentangan tidak bisa sama-sama benar pada saat yang sama dan dalam relasi yang sama
Hukum logika bersifat imateril dan universal
7. Naturalisme menganggap bahwa segala sesuatu yg ada di dunia ini adalah materi, tidak ada unsur non materi atau metafisika. Tapi jika segala sesuatu di dunia hanyalah materi, lalu bagaimana dengan hukum logika yang imateril? Apakah para penganut naturalistik bisa mengabaikan hukum logika yang imateril ini?
8. Menurut naturalisme dunia ini hanya random chances, kalau dunia adalah random chances maka seharusnya dunia ini irasional
9. Darimana datangnya logika dan rasionalitas?
2 Tim 2:13, Yes 45:19
Allah bukan logika, tapi Allah adalah Allah yang logis, logika inheren dalam diri Allah
Logika adalah pemikiran yang mencerminkan cara Allah berpikir
10. Moralitas
Problema of Evil (Masalah Kejahatan). Epikurus seorang filsuf Yunani kuno pernah bertanya, " Apakah Allah ingin mencegah kejahatan, tapi Dia tidak mampu?, Berarti Dia tidak maha kuasa.
Apakah Allah mampu mencegah kejahatan, tapi tidak Dia tidak mau? Berarti Dia tidak maha baik
Apakah Allah mau dan mampu mencegah kejahatan, lalu demikian mengapa masih ada kejahatan?
Apakah Dia tidak mampu dan tidak mau mencegah kejahatan, Lalu mengapa kita sebut Dia Tuhan?
11. Apa itu kejahatan?, Kejahatan mengasumsikan adanya moralitas yang berfungsi untuk membedakan kebaikan dan kejahatan. Adanya moralitas mengharuskan adanya pembuat hukum moral, Dan pembuat hukum moral itu adalah Allah. Jadi jika Allah tidak ada, maka hukum moral juga tidak ada, jika hukum moral tidak ada, maka kebaikan dan kejahatan tidak bisa dibedakan, jika kebaikan dan kejahatan tidak bisa dibedakan, lalu apa yang disebut jahat?
12. Jika manusia adalah produk dari time+chance+matter, dan pikiran hanyalah reaksi kimia, maka seharusnya tidak ada moralitas, sehingga baik dan buruk, hanyalah preferensi dari masing-masing orang. Tapi jika baik dan jahat hanyalah preferensi dari masing-masing orang, maka bukanlah suatu kejahatan jika si A mengambil dompet si B, karena menurut si A, mengambil dompet si B, bukanlah sebuah kejahatan bagi dia.
13. Jikalau sains neuronsains berkata bahwa pikiran hanyalah reaksi kimia, maka mereka tidak boleh menyalahkan orang yang membunuh, karena perbuatan membunuh seseorang adalah hasil dari reaksi kimia di otak si pelaku
14. Jika ada yang mendefinisikan bahwa kebaikan adalah sesuatu yang menjamin survive ability, sesuatu yang harus dilakukan untuk bertahan hidup, maka tindakan Hitler melakukan Genosidal, bukanlah kejahatan, karena populasi manusia sudah sangat banyak, sehingga tindakan Hitler yang berusaha untuk melenyapkan suatu kaum adalah tindakan yang baik?
15. Darimana datangnya moralitas?, Jawabannya dari Allah. Roma 2:14-15, Allah lah yang menciptakan hukum moral dan Allah telah menulis hukum moral di hati manusia
16. Ada 2 konsep pewahyuan :
1. General revelation
2. Special revelation
17. General revelation adalah alam Semesta, hati nurani dan rasionalitas. General revelation bisa digunakan untuk menghakimi manusia
18. Allah membuat hukum itu darimana?, Dari naturnya, natural Allah adalah kasih, hukumnya ini mencerminkan siapa Dia.
19. Sebagai Imago Deo nya Allah, manusia seharusnya menjadi representasi dari Allah, jadi ketika manusia melakukan dosa, maka sebenarnya kita sedang mencemari Tuhan melalui perbuatan kita.
20. Tuhan melakukan sesuatu karena itu baik atau sehingga itu baik?, Jawabannya dua-duanya, karena itu baik, karena itu mencerminkan naturNya, Dan sehingga itu baik, karena itu akan menjadi standar moral kita. Karena definisi kebaikan adalah Tuhan.
21. Uniformity Of Nature (Keseragaman alam semesta)
1. Apakah 2 jam dari sekarang gravitasi masih berlaku?
2. Apakah besok gula itu rasanya masih manis?
3. Apakah jika hari ini kaki kita terantuk di batu, lalu kita merasa sakit, kemudian besok jika kaki kita terantuk lagi di batu dan rasanya tidak sakit lagi?
4. Apakah jika hari ini api rasanya panas, kemudian besok api tidak panas lagi?
22. Asumsi paling mendasar dari sains adalah keseragaman alam semesta. Tanpa keseragaman alam semesta, sains mati.
23. Tanpa Keseragaman alam semesta, memori kita tidak bisa dipercayai. Indera manusia hanya terikat pada "present", atau "past" dalam memori kita. inderawi manusia tidak bisa membuktikan masa depan.
Kalau keseragaman alam semesta dijustifikasi dengan masa lalu, "mungkin kita berkata sesuatu bisa terjadi seperti itu karena selama ini memang begitu, makanya masa depan, pasti begitu". Tapi alasan ini, kalau dipikir secara logis sebenarnya cacat" Kita berikan contohnya berdasarkan alasan tadi, apakah bisa kita bilang bahwa "selama ini saya gak pernah mati kow, maka saya pasti tidak akan mati"
24. Stastistik mengasumsikan keseragaman alam semesta
Keseragaman alam semesta adalah ketetapan Allah (Kejadian 8:22, Yeremia 33:25)
25. Trinitas
Premis 1 : Ada tiga pribadi Allah
Premis 2 : Masing-masing Pribadi sesungguhnya Allah
Premis 3 : Hanya ada satu Allah
26. Tanpa Trinitas tidak ada Preconditions of Inteligibility
27. The Problem Of The One and The Many atau bisa disebut juga Unity dan Diversity.
Analoginya sebuah Handphone, tapi dalam satu handphone itu ada beberapa fitur atau keragaman di dalamnya. Ada senter HP, ada Baterai, Ada kartu sim dan sebagainya, tapi tetap disebut satu Handphone
Unitarian/Tauhid dan Politeisme tidak bisa menjawab problema kesatuan dan keragaman
28. Logika, moralitas dan keseragaman alam semesta bergantung pada Unity dan Diversity
Hukum logika butuh realitas unity dan diversity, hukum logika butuh proposisi-proposisi yang beragam, hukum logika juga butuh unity dari proposisi-proposisi tadi dalam menarik Kesimpulannya
29. Moralitas, moralitas butuh diversity, sebagai target moral.
Moralitas juga butuh unity sebagai satu²nya standar moral, maka moralitas mengasumsikan unity dan diversity, sehingga disini unitarian dan politeisme gugur
30.Moralitas mengasumsikan value, moralitas hanya bisa dilakukan oleh suatu keberadaan yang berpribadi
31. Keseragaman alam semesta, keseragaman alam semesta juga membutuhkan objek-objek yang beragam, kalau hanya satu objek seperti monisme maka tidak bisa disebut sebagai keseragaman. Keseragaman alam semesta juga butuh unity, yang mengatur dan mengontrol alam semesta secara komprehensif agar mereka tetap seragam
32. Manusia bisa mengerti segala macam bentuk Preconditions of Inteligibility, karena manusia adalah Image Dei nya Allah, sehingga ada titik kontak (Common Ground) antara Allah dan manusia.
33. Jadi segala realitas di dunia ini hanya bisa dijustifikasi dengan worldview kristen.
Komentar
Posting Komentar