Langsung ke konten utama

MENJAWAB PANDANGAN SESAT SABELIAN JOSHUA TEWUH

Menurut Joshua Tewuh Roh Kudus adalah Yesus atau Yesus adalah Roh Kudus. Atau dengan kata lain Jesus atau Roh Kudus sebenarnya adalah satu pribadi yang sama tapi dengan peran yang berbeda. Roh Kudus adalah Roh Yesus sendiri yang menyertai orang percaya dalam menggenapi nubuat ke"Imanuel-an" Yesus. Jadi Roh Kudus adalah Yesus yang Imanuel.

Ayat yang dikutip oleh Joshua Tewuh adalah Kisah 1:9-11 dan Yoh 14:18. 
Berdasarkan ayat ini Joshua Tewuh juga menolak pandangan 3 pribadi yang berbeda dalam Tritunggal.

TANGGAPAN :

Konteks ayat dari Yoh 14:18 yang dikutip oleh Joshua Tewuh berbicara tentang Roh Kudus. Saat itu Yesus sedang berbicara tentang Roh Kudus yang dijanjikan kepada orang percaya. Lalu mengapa ketika Yesus menjanjikan Roh Kudus, tapi kemudian di ayat 18 Yesus berkata bahwa "Aku datang kembali kepada mu"?

Hal Ini tidak harus dipahami bahwa Yesus adalah Roh Kudus (pribadi yang sama), tapi bisa dipahami bahwa Roh Kudus yang diutus oleh Bapa nanti, akan diutus dalam nama Yesus, dan akan melanjutkan karya-karya Yesus di bumi. Analoginya, sama seperti seorang Bupati yang diminta untuk meresmikan suatu kegiatan tertentu. Jika sang Bupati tersebut berhalangan, maka sang Bupati bisa mengutus wakilnya atau ajudannya untuk meresmikan kegiatan tersebut. Wakil atau utusan tersebut dalam pengertian tertentu, tetap dianggap sebagai Bupati karena dia membawa otoritas Bupati. Tetapi Bupati dan wakilnya atau utusannya tadi tetap adalah dua pribadi yang berbeda.

Jika Yesus adalah Roh Kudus itu sendiri seperti yang dipahami oleh Joshua Tewuh, maka Joshua Tewuh menghadapi permasalahan ayat yang Joshua Tewuh sendiri harus bisa jawab. Beberapa permasalahan ayat yang Joshua Tewuh harus jawab adalah sebagai berikut :

1. Jika Yesus dan Roh Kudus adalah pribadi yang sama, maka mengapa di ayat Yoh 14:15-17 disaat Yesus menjanjikan Roh Kudus, Yesus menyebut-Nya menggunakan kata orang ketiga (Dia) bukan kata ganti orang pertama (Aku)?

Yohanes 14:15-17 (TB)  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

2. Dalam Injil Matius 3:16-17 ditulis bahwa sesudah Yesus dibaptis oleh Yohanes, maka langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, dan terdengar suara dari surga "Inilah anak yang Kukasihi, kepada-Nya lah Aku berkenan". Disini ketiga pribadi hadir secara bersamaan dalam moment atau waktu yang sama, jika Yesus, Bapa dan Roh Kudus, adalah pribadi yang sama dengan peran yang berbeda, maka bagaimana mereka bisa hadir secara bersamaan dalam suatu waktu yang sama?

Matius 3:16-17 (TB)  Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." 

3. Dalam Matius 3:11 Yohanes berkata bahwa Ia (Yesus) akan membaptis orang-orang percaya dengan Roh Kudus dan dengan api. Jika Roh Kudus adalah Yesus sendiri, maka bagaimana Yesus membaptis orang-orang percaya dengan Yesus?

Matius 3:11 (TB)  Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. 

4. Dalam Yohanes 14:16 Yesus menjanjikan seorang penolong yang lain kepada orang-orang percaya. Alkitab bahasa Inggris Versi King James menggunakan kata "Comforter", sedangkan kata penolong dalam bahasa Yunani adalah "Parakletos". Disini Yesus menjanjikan Parakletos yang lain, itu artinya bahwa Yesus sendiri adalah seorang Parakletos, dan dia sedang merujuk kepada parakletos yang lain selain dia. Darimana kita tahu Yesus adalah Parakletos? dari 1 Yoh 2:1, kata "Perantara" yang digunakan di ayat ini dalam bahasa Yunani nya adalah Parakletos, kata yang sama  seperti kata Penolong. Maka jika Yesus dan Roh Kudus pribadi yang sama, siapakah Parakletos yang lain yang dimaksudkan oleh Yesus disini?

Yohanes 14:16 (TB)  Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

5. Dalam Yohanes 16:14 Yesus berkata bahwa Ia (Roh Kudus) akan memuliakan aku (Yesus). Jika Roh Kudus adalah Yesus dan Yesus adalah Roh Kudus, maka apakah itu artinya Yesus akan memuliakan Yesus?

Yohanes 16:14 (TB)  Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.

6. Dalam Kisah Para Rasul 10:38, dikatakan disana bahwa Yesus dari Nazaret diurapi oleh Allah dengan Roh Kudus. Maka jika Yesus adalah Roh Kudus dan Roh Kudus adalah Yesus, apakah itu berarti bahwa Allah mengurapi Yesus dengan Yesus?

Kisah Para Rasul 10:38 (TB)  yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. 

KESIMPULAN :

Pandangan Joshua Tewuh ini adalah SESAT. Dan sebenarnya pandangan ini bukanlah sesuatu yang baru, melainkan sudah muncul sejak tahun 215 masehi dan telah di "anatema" (dinyatakan sesat) oleh konsili gereja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEGITIGA PARADOX : ANTARA PROVIDENSI, DOSA, DAN KEKUDUSAN ALLAH

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali PENDAHULUAN Apa yang ada di benak anda saat mendengar kata paradoks? Bagi saya memikirkan paradoks ini rasanya sama seperti kita sedang naik "Roaler Coaster". Suatu aktifitas berpikir yang memusingkan sehingga benar-benar memeras otak. Tapi sebelum mengulas lebih jauh, saya ingin memastikan bahwa pembaca mengerti apa yang dimaksud dengan paradoks, karena istilah seperti ini tidak terbiasa lahir dari letupan-letupan percakapan ringan ala kedai tuak, sehingga tidak tertutup kemungkinan bahwa ada yang belum mengerti dengan istilah ini. 1. PARADOKS  Apa itu paradoks? Paradoks bisa didefinisikan sebagai dua pernyataan yang berlawanan tapi keduanya sama-sama benar. Atau paradoks juga bisa diartikan benar dan salah pada saat yang bersamaan. Padahal kita tahu bahwa secara logika sesuatu yang salah tidak bisa menjadi benar disaat yang sama. Berikut ini contoh pernyataan yang bersifat paradoks:  "DION YANG ORANG FLORES ITU BERKATA BAHW

50 TANYA-JAWAB SEPUTAR IMAN KRISTEN

1. Jika Yesus adalah Allah, mana pengakuan Yesus secara eksplisit bahwa Dia adalah Allah? JAWAB :  Iman Kristen tidak mendasarkan hanya pada pengakuan langsung dari mulut Yesus. Iman Kristen percaya kepada kesaksian seluruh kitab suci walaupun Yesus tidak pernah mengumumkan bahwa Dia adalah Allah tapi kitab suci memberitahukan dan mengafirmasi bahwa Yesus adalah Allah. Jika kepercayaan atas ke-Allahan Yesus harus menuntut pengakuan langsung dari Yesus, lalu mengapa harus tiba pada kesimpulan bahwa Yesus bukan Allah, sedangkan Yesus tidak pernah mengakui bahwa Dia bukan Allah. Kesaksian dari penulis Injil sudah cukup untuk mengafirmasi bahwa Yesus adalah Allah, karena mereka adalah orang-orang yang ada di sekeliling Yesus mereka adalah para saksi-saksi mata. Sedangkan orang yang menolak Yesus tidak pernah hidup sejaman dengan Yesus. 2. Apa bukti bahwa Yesus adalah Allah? JAWAB :  Bukti bahwa Yesus adalah Allah adalah, Yesus memilik sifat-sifat dan melakukan tindakan-tindakan

BENARKAH BAHWA YESUS BUKAN THEOS?

Oleh : Dionisius Daniel Goli Sali  Menurut DR. Erastus Sabdono, Yesus itu sebenarnya bukan Theos, kata Theos hanya merujuk kepada pribadi Allah Bapa, tidak pernah merujuk kepada pribadi Allah Anak/Yesus. Nah untuk meneguhkan pandangannya, beliau lalu mengutip 2 Kor 1:3 .  2 Korintus 1:3 (TB) Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, Sedangkan menurut beliau kata Yunani yang digunakan ketika merujuk pada Yesus adalah kata Kurios [Tuhan/Tuan] bukan Theos. Berdasarkan alasan yang dikemukakan diatas, maka Erastus Sabdono merasa bahwa Yesus seharusnya tidak sederajat dengan Bapa. Kata Theos ini diterjemahkan LAI sebagai Allah, maka implikasinya [bahayanya] adalah jika Yesus bukan Theos, maka Yesus juga bukan Allah. Lalu bagaimana kita menanggapi atau menjawab ajaran Erastus Sabdono ini? Sebenarnya kalau kita merujuk ke bahasa aslinya [Yunani] kita akan menemukan bahwa ada begitu banyak ayat Alkitab yang m