Secara umum Gereja Kristen mengenal dua cara baptisan. Baptisan dengan cara dipercik dan juga dengan cara diselam, dan posisi saya adalah memegang keduanya. Bagi saya suatu baptisan dianggap sah apabila dilakukan dengan formula baptisan yang benar. Formula baptisan yang benar itu harus dilakukan atas dasar pengakuan iman terhadap Allah Tritunggal [Mat 18:19-20]. Jadi bukan cara atau metode baptisan yang esensial, melainkan terletak pada rumusan pengakuan iman pada saat melakukan baptisan. Tapi memang perbedaan kedua metode baptisan telah memicu perdebatan dan diskusi yang alot antara penganut dari kedua metode ini. Lalu apakah ada dasar Alkitab bagi kedua metode baptisan tersebut? Masing-masing penganut metode baptisan diatas sama-sama mengklaim bahwa mereka punya dasar Alkitab. Bagi penganut baptisan selam, dasar bagi mereka adalah baptisan itu harus : 1. Dilakukan atas dasar keputusan dan kehendak pribadi. Jadi seorang anak yang dibaptis saat masih kecil dianggap belum b...
Menulis adalah cara aku untuk tetap hidup walau jasad sudah kaku. Ragaku boleh mati, tapi pikiran dan ide-ide ku harus tetap hidup.